Mahasiswa Doktoral Jepang Kerja Sama dengan Laboratorium Meteorologi Terapan ITB Teliti Thermal Comfort

Oleh Ahmad Fauzi - Mahasiswa Rekayasa Kehutanan, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id — Laboratorium Meteorologi Terapan, Program Studi Meteorologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung (FITB ITB) mengadakan kerja sama eksperimen dengan Ryoga Hiroki, mahasiswa doktoral dari Tokyo Institute of Technology (Tokyo Tech).

Eksperimen yang dilakukan Hiroki berjudul "Investigation Dynamic Thermal Comfort in Indonesia". Eksperimen ini meneliti tentang perubahan dinamis kondisi seseorang terhadap lingkungan di luar ruangan. Eksperimen ini juga merupakan bentuk kolaborasi dengan Tokyo Institute of Technology, Shibaura Institute of Technology, serta University Jean Moulin Lyon 3.

Tahapan yang dilakukan dari eksperimen ini, yakni orientasi dan setup kepada responden, dilanjutkan dengan berdiam di dalam ruangan selama 30 menit, berjalan di luar ruangan selama 20 menit, serta berdiam kembali di dalam ruangan selama 30 menit.

Beliau mengatakan bahwa dalam eksperimen ini terdapat dua metode, yakni metode objektif dan metode subjektif yang diukur kepada responden. Indikator yang digunakan dalam metode objektif adalah suhu kulit tubuh, suhu antara kulit dan pakaian, serta detak jantung. Kemudian, indikator yang digunakan dalam metode subjektif adalah penilaian sensasi termal, penilaian kenyamanan termal, acceptability, serta suhu kognitif yang dirasakan oleh responden.

Kiri ke kanan: Jin, Khanh, dan Hiroki, peneliti dynamic thermal comfort dari Tokyo Institute of Technology. (Dok. Ahmad Fauzi)

Pada metode objektif, terdapat beberapa alat yang dipasang pada tubuh responden seperti termometer, sensor angin, serta alat pendeteksi detak jantung. Sementara itu, pada metode subjektif, responden diminta untuk mengisi kuesioner.

“Salah satu yang menjadi tantangan dalam eksperimen kali ini adalah kultur pakaian yang berbeda di Indonesia dan di Jepang, mengingat Indonesia merupakan negara tropis dengan paparan sinar matahari yang tinggi sehingga orang-orang kerap menggunakan baju lengan panjang untuk melindungi kulit dari sunburn,” ujarnya. Beliau pun mengungkapkan bahwa salah satu tantangan dalam eksperimen ini adalah sulitnya mencari responden yang senang berjalan kaki. “Orang Indonesia selalu menggunakan sepeda motor ke mana pun bahkan untuk jarak dekat,” ungkapnya.

Hiroki mengucapkan bahwa penelitian ini penting untuk mengetahui persepsi manusia terkait kenyamanan tubuh selama beraktivitas di luar ruangan, terutama berkaitan dengan perubahan iklim dan heatwave yang terjadi di berbagai negara di benua Asia.

Selain dari kerja sama dengan Laboratorium Meteorologi Terapan, eksperimen ini juga dibahas dalam kuliah Special Lecture yang diadakan oleh Program Studi Meteorologi ITB pada Kamis (19/9/2024) dan Jumat (20/9/2024).

Reporter: Ahmad Fauzi (Rekayasa Kehutanan, 2021)