Dilpa mengaku mengetahui informasi sayembara yang diselenggarakan oleh berbagai KPU daerah melalui Instagram. Dia mengikuti tiga sayembara maskot dari tiga daerah yang berbeda. Proses perancangan maskot KPU Kabupaten Bandung sendiri diselesaikan dalam empat hari.

Dalam proses perancangan, Dilpa sangat menekankan pemahaman terkait latar belakang dan budaya daerah terkait. Langkah awal dimulai dari menyusun kerangka yang sesuai dengan konsep dan tema maskot yang diinginkan. Strateginya adalah menciptakan maskot yang mampu menjadi ikon Kabupaten Bandung dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati KPU Kabupaten Bandung 2024.

Baginya, kesulitan terbesar yang dihadapi adalah padatnya jadwal perkuliahan serta kondisi kesehatannya yang kurang baik. Namun, dengan semangat yang tinggi dan rasa penasaran yang kuat, dia berhasil menyelesaikan maskot tersebut.

Pada awalnya, maskot yang diajukan hanya satu, yaitu Si Kujang, tetapi karena kata "Kujang" terlalu terasosiasi dengan senjata tradisional, maka nama maskot diubah menjadi Kang Baja (Bandung Juara) dan Nyai Baji (Bandung Ngahiji) setelah memenangkan sayembara. Tahap revisi inilah yang memberikan pengalaman berharga baginya.

Dilpa mengaku menerapkan ilmu yang diperoleh dari mata kuliah di Tahap Persiapan Bersama (TPB) di ITB, yang memberikan dasar penting dalam mengenal warna, makna, dan seni. Selain hadiahnya, kemenangan ini juga menjadi pengalaman berharga sebagai bentuk kontribusi untuk Kabupaten Bandung.

“Ngerjain bener-bener coba maksimalin dari 3 maskot yang pernah didaftarin, kalah terus. Ternyata rezekinya di kabupaten sendiri. Alhamdulillah,” ujar Dilpa.

Dilpa berbagi tip bagi yang ingin berpartisipasi dalam sayembara mendatang, seperti melakukan penelitian mendalam, menyusun kerangka konsep, manajemen waktu yang baik, dan berani berpikir kreatif serta orisinal.

Reporter: Indra Putra Lohanata (Aktuaria, 2021)