Mahasiswa International ITB Belajar Membatik untuk Mengenal Budaya Indonesia
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id–One Day Trip untuk mahasiswa internasional selalu diadakan oleh IRO ITB untuk mempromosikan budaya Indonesia. Pada tahun pendidikan semester ganjil 2022/2023 para mahasiswa datang ke Batik Komar cabang Kota Bandung. Para mahasiswa terlihat antusias terutama saat perjalanan karena menggunakan transportasi angkot untuk sampai di tujuan.
Acara yang dilaksanakan pada hari Sabtu (24/9/2022) bertujuan untuk mengenalkan budaya batik ke mahasiswa internasional dari berbagai negara. Batik Komar memberikan fasilitas pengenalan budaya batik, tahapan proses pembuatan, hingga proses pembuangan limbah kepada lebih dari 50 mahasiswa. Para mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk membuat batik sesuai kreativitas.
Pemandangan pertama saat sampai lokasi adalah melihat arsitektur tradisional dan proses cuci batik. Selanjutnya pemandu mengarahkan mahasiswa ke area workshop untuk melihat proses pembuatan batik. Teknik pembuatan batik di Batik Komar adalah batik tulis yang menggunakan canting dan batik cap. Teknik baru juga diperkenalkan dengan mengikatkan canting dengan tali agar dapat digantung dan kain disimpan di lantai, lalu tali digerakkan sehingga lilin akan jatuh ke kain membentuk pola.
Pemandu juga menjelaskan, batik asli diharuskan menggunakan malam yang menyebabkan kain yang digunakan tidak boleh mengandung poliester atau plastik. Setiap warna dasar batik juga memiliki keunikan masing-masing, seperti warna biru tidak akan menghilangkan lilin atau malam.
Mahasiswa diberikan kesempatan untuk membuat batik sendiri dalam kain berukuran 15x15 cm. Rata-rata mahasiswa memilih membuat batik dengan teknik cap karena lebih mudah dibuat dan memiliki variasi desain seperti becak, bunga, dan karakter kartun favorit.
“Saya sangat tertarik dengan proses pembuatan batik. Saya dapat mengungkapkan kreativitas saat membuat baik. Suasana di tempat ini juga sangat mendukung,” kata Robin yang merupakan mahasiswa Jerman mengenai kesan selama di Batik Komar.
Alia, Vikesh, dan Taufiq adalah merupakan mahasiswa pertukaran dari Malaysia. Mereka kagum dengan budaya Batik di Indonesia terutama setelah melihat proses pembuatan batik dari awal. Mereka juga senang mendapatkan oleh-oleh yang dapat dibawa ke negara asal.
Reporter: Alvina Putri Nabilah (Biologi, 2019)