SBM ITB dan Singapore Management University Kolaborasi Program Talenta pada Perusahaan Rintisan

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


Singapura, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Singapore Management University (SMU) mengembangkan program kolaborasi di bidang Human Resources. Program kolaborasi ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi berbagai tantangan dalam konteks pengelolaan sumber daya insani. Kolaborasi tersebut membahas isu-isu seperti millennial talent management and engagement, employer branding, dan recruitment.

Menurut Andika Putra Pratama, Ph.D., Kepala Bagian Hubungan Internasional di Biro Kemitraan ITB, dalam kolaborasi ini mahasiswa terjun langsung mengerjakan proyek perusahaan yang terpilih menjadi klien. "Mahasiswa akan memberikan solusi-solusi terkait dengan permasalahan human resources yang sedang dihadapi oleh perusahaan rintisan tersebut," kata Andika yang juga Dosen SBM ITB, pada Rabu (1/3).

Terdapat 48 peserta yang berpartisipasi dalam program ini. Mereka terdiri dari 24 peserta dari ITB (Prodi Sarjana Manajemen, Prodi Magister Administrasi Bisnis, dan alumni SBM, serta Prodi Magister Teknik Industri FTI) dan 24 mahasiswa SMU. Program ini berlangsung sejak 27 Februari 2023 dan berakhir pada 3 Maret 2023. Nantinya mahasiswa SMU ini juga akan belajar di ITB (Bandung), khususnya dengan pengajar dari SBM ITB, pada bulan Mei 2023.

“Kolaborasi internasional yang dipupuk sejak dini sangat penting untuk memupuk kesadaran tentang perspektif yang beragam dan sebagai modal peserta untuk dapat bekerja sama dengan berbagai pihak dari penjuru dunia di kemudian hari," kata Andika.

Dr. Nurlaela Arief, Dosen SBM ITB dari kelompok keahlian People & Knowledge Management (PKM) mengatakan, peserta program kali ini sangat antusias. Mereka bersemangat mengikuti pembelajaran intercultural context, cocok dengan tantangan dalam mengelola sumber daya insani di setiap industri dan perusahaan yang terus berkembang.

“Tentunya, generasi mendatang, khususnya generasi Z, perlu dipersiapkan untuk menghadapi tantangan-tantangan yang akan dihadapi tersebut," kata Nurlaela yang mengikuti program ini dan mengajar tentang employer branding pada kelas kolaborasi.

"Sebaliknya kami juga perlu memetakan nilai-nilai apa saja yang menjadi prioritas Gen Z untuk menarik mereka bergabung di perusahaan rintisan pada khususnya."

Sementara itu menurut Dr. Paul Lim, pengajar kelompok keahlian Organizational Behavior; Human Resources di Lee Kong Chian School of Business Singapore Management University (SMU), masa depan pembelajaran adalah experiential learning. Pedagogi khusus yang dikembangkan SMU-X telah memimpin dunia akademis untuk membantu siswa mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja dengan cara yang relevan dan konsep terapan dengan mengerjakan proyek riil untuk perusahaan klien terpilih.

“Kami sangat bangga dan terhormat dapat bermitra dengan ITB dalam program gabungan ini. Hal ini mencerminkan pola pikir yang dimiliki ITB (khususnya SBM ITB) dalam mempersiapkan mahasiswanya menjadi kontributor yang relevan dan efektif bagi masyarakat Indonesia," kata Paul Lim.

Kegiatan kolaborasi ini juga diharapkan dapat mengikutsertakan organisasi yang nantinya akan menjadi klien untuk bisa memberikan bimbingan dan pengarahan kepada para peserta. Sehingga, para peserta tidak hanya mengaplikasikan teori yang sudah mereka pelajari, namun juga bisa mendapat pengalaman bagaimana menghadapi masalah tersebut dalam dunia profesional.

Mahasiswa ITB merasakan langsung berbagai fasilitas dan kelas yang ada di SMU. Mereka ditempatkan di beberapa kelas antara lain dari Lee Kong Chian School of Business, School of Law, SMU Connexion. Di dalam internal ITB, kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Biro Kemitraan dan Sekolah Bisnis dan Manajemen.

Sumber: Rilis SBM ITB