Gandeng Hidroponik Casafarm Bandung, Mahasiswa ITB Berhasil Pasang Sistem Hidroponik DFT di Kelurahan Tamansari
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Pada 15 - 16 April 2022 lalu, Mahasiswa ITB yang tergabung dalam kelompok 5 mata kuliah KU4093 Pendidikan Karakter berhasil melaksanakan proyek sosial di Taman Rumput Kelurahan Tamansari. Kelompok 5 yang beranggotakan delapan orang ini berisi Ika Novia Taryuni (Ketua), Josua Kambani, Aurelia Regita, Ihsan M. Fauzan, D’Nick, Tan Manuel Widjaja, Dewi Kamila Nurhasanah, dan Chikmah (Asisten).
Kegiatan ini berlangsung dalam rangka menyadarkan masyarakat Kelurahan Tamansari akan pentingnya merawat lingkungan sekitar mereka dalam bentuk proyek sosial pengabdiaan terhadap masyarakat. Selain itu, kegiatan ini menjadi solusi dalam rangka menjaga kelesetarian, keasrian dan pemanfaatan lahan kosong.
Kegiatan yang dilakukan adalah Pengolahan Sampah dan Pengadaan Sistem Hidroponik di Kelurahan Tamansari. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat. “Jadi kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat setempat tentang pentingnya memilah sampah, mengolah sampah organik, dan menjaga lingkungan menggunakan keranjang takakura dan sitem hidroponik,” ungkap Ika Novia selaku ketua tim tersebut.
Kelurahan Tamansari adalah salah satu keluruhan yang padat penduduk namun luas tempat tinggalnya tidak sebanding sehingga akses perawatan terhadap lingkungan terbatas. Lokasi yang berdekatan dengan sungai menyebabkan beberapa masyarakat cenderung untuk membuang sampahnya secara langsung ke aliran sungai Cikapundung.
Selain itu, Kelurahan Tamansari terletak di tengah kota sehingga kurangnya area terbuka hijau sebagai sumber keasrian lingkungan. “Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan membuang sampah pada tempatnya membuat perlunya suatu gebrakan dalam bentuk aksi nyata untuk mengingatkan kembali bahwa alam adalah ‘kita’ dari ‘kita’ dan untuk ‘kita’,” ungkap Ika.
Rangkaian kegiatan pada proyek ini dimulai dengan pemasangan sistem hidroponik DFT oleh Hidroponik Casafarm Bandung yang didampingi oleh tim Kelompok 5 pada Jumat (15/4/2022). Setelah itu, kegiatan pada Sabtu (16/4/2022) diawali dengan persiapan perlengkapan dan membeli beberapa kebutuhan di lokasi acara. Ketika menjelang pukul 16.00 WIB, para Ibu dan anak Kelurahan Tamansari mulai berdatangan dengan sangat antusias.
Rangkaian acara utama dibuka dengan kata penyambutan dari Ika Novia selaku ketua kegiatan proyek sosial kelompok 5. Lalu dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi keranjang takakura serta praktik langsung cara pembuatan keranjang takakura. Kemudian, penjelasan terkait hidroponik dan serah terima keranjang takakura dan hidroponik kepada Ketua RT dan masyarakat terkait. Pada akhir kegiatan, kelompok 5 dan masyarakat Kelurahan Tamansari berfoto bersama.
Selama kegiatan berlangsung, ibu-ibu dan anak-anak menyimak dengan baik seputar materi yang diberikan. Tak hanya itu, ketika dilakukan praktik langsung, peserta proaktif untuk bertanya dan mencoba untuk mengolah sampah organik dengan takakura. Pada sesi akhir, anak-anak menjawab dengan riang gembira terhadap pertanyaan yang diberikan.
Mereka mengucapkan terima kasih untuk semua yang sudah berpartisipasi dan mendukung kegiatan ini. “Terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat karunia-Nya proyek sosial ini dapat terlaksana dengan baik, makasih juga untuk Ditmawa ITB yang telah mendanai kegiatan ini, Pak Epin Saepudin yang selalu memberikan arahan dan masukan. Tak lupa juga untuk seluruh masyarakat Kelurahan Tamansari atas partisipasinya yang luar biasa. Abah Ebek dan Pak Handoyo, serta Pak RT selaku pengelola Keranjang Takakura dan Hidroponik, dan Hidroponik Casafarm Bandung yang udah bantu pasang hidroponiknya,” ujar Ika.
Ika berharap masyarakat dapat menuai hal baik dari yang telah dilakukan melalui keranjang takakura dan hidroponik, tidak hanya secara personal tetapi secara massal. Mereka juga berharap kegiatan ini bisa memunculkan pionir perubahan ke depannya. “Semoga melalui kegiatan ini, semakin banyak inisiator-inisiator muda di luar sana yang tergerak untuk memberikan hatinya kepada masyarakat dan lingkungan sebagai pelaku utama dalam gerakan perubahan. Tidak hanya sebagai bentuk eksistensi namun lebih dari itu, yaitu sebagai generasi yang terus mewarisi budaya cinta lingkungan secara turun-temurun,” tutur Ika mewakili tim nya.
Reporter: Kevin Agriva Ginting (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2020)
Foto-foto: Dok. Tim Mahasiswa