Mahasiswa ITB Bangun Desa Industri Berkelanjutan di Batu Lonceng, Lembang
Oleh Kayla Annisa Erian - Mahasiswa Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2023
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam Harmoni Movement berkolaborasi dengan Gamais Mengabdi dalam program pengabdian masyarakat "Sinergi Mahasiswa dalam Membangun Desa Industri Berkelanjutan" di Kampung Batu Lonceng, Lembang, Jawa Barat, pada 25–29 Juni 2025. Program ini dilaksanakan dengan dukungan Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITB melalui program Bantuan Dana Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (Pengmas).
Warga Kampung Batu Lonceng umumnya bekerja sebagai peternak sapi dan pekebun kopi. Lokasi ini juga kerap menjadi tempat penelitian bagi mahasiswa dari dalam maupun luar negeri. Adapun tujuan kegiatan dari mahasiswa ITB adalah mengembalikan citra Kampung Batu Lonceng sebagai kampung wisata sekaligus kampung penelitian.
“Desa ini punya sejarah keterlibatan akademik yang cukup dalam. Kami ingin menjadikan kampung ini bukan hanya sebagai lokasi pengabdian jangka pendek, tapi juga desa binaan jangka panjang,” ujar Ketua Harmoni Movement, Haikal (Teknik Pengelolaan Sumber Daya Air, 2023).
Selama lima hari di Kampung Batu Lonceng, Harmoni Movement dan Gamais Mengabdi menjalankan program yang berbeda. Harmoni Movement memiliki empat program, yaitu:
1. Infrastruktur Desa: Pembangunan gapura Batu Lonceng sebagai simbol desa industri;
2. Promosi Digital: Pembuatan video profil kampung untuk meningkatkan visibilitas digital dan menarik kemitraan eksternal;
3. Peningkatan SDM: Pelatihan literasi digital dan desain Canva bagi remaja, serta program edukatif anak-anak berbasis budaya dan teknologi;
4. Pengelolaan Lingkungan: Implementasi biopori di 10 rumah warga sebagai solusi pengelolaan sampah organik dan konservasi air.

Sementara itu, Gamais Mengabdi menjalankan program pengajaran Islam bagi anak-anak hingga remaja di kampung tersebut, melalui kegiatan seperti Pojok Ngaji Ceria, Kelas Alam, Ludo Akhlak Baik, Mewarnai Bersama, serta 1 Foto 1 Harapan untuk Allah dan kesan-pesan.
Seluruh program dijalankan secara bersamaan dengan membagi tim menjadi dua bagian: tim lapangan yang bertugas membangun gapura dan membuat lubang biopori, serta tim pengajaran Islam yang melaksanakan kegiatan keagamaan dan edukatif.

Dari kegiatan ini, banyak pelajaran yang diterima mahasiswa, meliputi komunikasi tim, manajemen konflik, menghadapi dinamika yang tidak selalu sesuai rencana, serta pentingnya empati dan penyampaian pesan yang efektif kepada masyarakat.
Dengan semangat kolaborasi, program ini diharapkan menjadi fondasi awal pengembangan Kampung Batu Lonceng sebagai desa industri yang edukatif, inovatif, dan berdaya saing tinggi secara global.









