Mahasiswa ITB Edukasi Orangtua dan Anak di Kampung 200 Lewat Seminar ParentThink dan ChildrenThink

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id—Pendidikan sejak usia dini tak dapat dipungkiri merupakan bekal bagi tumbuh kembang anak nantinya. Tempat pembentukan dan pendidikan pertama diawali dari keluarga. Berangkat dari alasan ini, Kelompok 3 mata kuliah KU4093 – Pendidikan Karakter berhasil menyelenggarakan seminar parentthink dan childrenthink pada 16 dan 24 April 2022.

Kegiatan ini dilaksanakan secara luring di Madrasah Kampung 200 Dago. Kelompok 3 ini beranggotakan Ahmad Raihan Putra (Ketua), M. Adriansyah Ruswandi, Ramiza Bilhaq Mas Avicena, Aldi Maulana Pohan, Kintan Rachmi Satyodriyani, Mery Rosita, Muhammad Zakik Abidin (Asisten).

Hari pertama (16/4/2022) dimulai dengan kegiatan seminar dengan menghadirkan dr. Zulaehah Hidayati, MMRS, SHT., seorang dokter sekaligus penulis buku yang berjudul “Time Out dalam Parenting”. Seminar ini berjudul ParentThink: Sekolahku Adalah Ayah dan Ibu.

Seminar Parenthink merupakan suatu kegiatan seminar untuk mengedukasi orangtua tentang pentingnya mendidik dan membina anak dengan cara yang baik dan benar yang dilengkapi pula dengan games edukatif antara orang tua dan anak sebagai langkah awal implementasi topik parenting.

“Orangtua memiliki peranan besar dalam hal tumbuh kembang anak. Oleh karena itu orang tua harus memiliki bekal dalam berbagai informasi mengenai pendidikan terhadap anak termasuk menjadi tauladan atau pemberi contoh yang baik bagi anak. Karena seperti yang telah diketahui anak usia dini belajar melalui tahapan imitasi (meniru),” jelas dr. Zulaehah pada seminar tersebut.

Senada dengan hal tersebut, Ahmad Raihan juga mengatakan bahwa peranan orangtua juga sangat penting sebagai sistem kontrol internal anak. “Berangkat dari alasan inilah kami berpikir bahwa perlu adanya seminar untuk mengedukasi masyarakat,” ujar Raihan selaku ketua kelompok tersebut. Setelah kegiatan hari pertama selesai, kegiatan berlanjut ke hari kedua (24/4/2022).


Kegiatan pada hari kedua merupakan seminar yang cenderung bersifat aplikatif. Kegiatan ini berjudul ChildrenThink: Berbakti kepada Orangtua dan Indahnya Berbagi. Anak–anak diajarkan untuk menggunakan masker yang benar dan juga edukasi terkait protokol kesehatan yang benar. Kemudian mereka diberikan kesempatan untuk menggambar dengan tema aku cinta orangtua. Setelah itu anak – anak diberikan demostrasi tentang menanam tanaman.

“Pada era yang serba instan ini, tidak jarang kita temukan berita mengenai anak yang berlaku kasar kepada kedua orangtuanya sendiri, Oleh karena itu, anak anak, terutama pada usia yang masih dini, perlu diberikan ilmu-ilmu dasar mengenai ChildrenThink,” ungkap Raihan.

Dalam pelaksanaannya, seluruh kegiatan ini disambut baik oleh masyarakat setempat. “Respons warga dan anak–anak positif,” ujar Raihan.

Keberhasilan kegiatan ini tak lepas dari dukunga berbagai pihak seperti Ditmawa ITB, dosen, asisten, dan masyarakat yang telah aktif berpartisipasi. Melalui kegiatan ini, diharapkan orang tua dan anak-anak mengerti akan posisi mereka masing-masing. Orangtua dapat mendidik anak dengan bijak, dan anak-anak cinta kepada orangtuanya.

Raihan dan rekan setimnya sangat berharap ilmu yang diberikan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Semoga kegiatan yang sudah dilaksanakan memberikan dampak baik kepada keluarga di kampung 200 Dago dan juga semoga anak–anak di sana semakin sayang dan berbakti kepada kedua orangtuanya,” pesan Raihan mewakili kelompoknya.

Reporter: Kevin Agriva Ginting (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2020)