Mahasiswa ITB Harus Jadi Pemilih Cerdas dalam Pemilu 2014

Oleh Mega Liani Putri

Editor Mega Liani Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Pemilihan umum 2014 telah di depan mata. Seluruh rakyat Indonesia telah menanti selama lima tahun untuk merayakan momentum ini. Mahasiswa apalagi, sebagai kaum akademisi, tentunya mahasiswa diharapkan berada di barisan terdepan untuk menyukseskan pemilu 2014. Sukses disini berarti bahwa pemilu 2014 dapat mendudukan pejabat pemerintahan yang lebih baik dari lima tahun ke belakang. Oleh sebab itu, mahasiswa harus menjadi pemilih yang cerdas, tidak apatis, dan tepat dalam menentukan pilihan. Mahasiswa diharapkan benar-benar mengerti tentang sistem pemilihan umum dan mengenal dengan baik calon legislator atau eksekutor yang nanti akan mereka pilih. Mereka harus tahu program kerja apa yang diusung oleh masing-masing calon sehingga mereka mempunyai alasan yang jelas dalam memilih wakil di bangku pemerintahan.

Gebrakan #ITBTanyaCaleg di Twitter

Pers Mahasiswa ITB, sebuah unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang media, memiliki misi untuk mencerdaskan mahasiswa ITB sebelum pemilu 2014 berlangsung. Untuk mewujudkannya, lewat akun Twitter @ganecapos, redaksi Pers Mahasiswa ITB menggelar sebuah diskusi terbuka bertajuk #ITBTanyaCaleg. #ITBTanyaCaleg adalah sebuah wadah yang diinisiasi tim redaksi agar mahasiswa ITB tertarik untuk mengenal lebih jauh caleg-caleg yang diasung oleh partai politik terutama yang berada di daerah pemilihan Jawa Barat.

#ITBTanyaCaleg telah berlangsung pada Jumat-Minggu (04-06/04/14). Redaksi Pers Mahasiswa menghubungi beberapa caleg yang berasal dari partai politik yang berbeda-beda. Mereka dimintai kesediaan untuk bersedia online selama satu jam tiga puluh menit guna menjawab pertanyaan dari mahasiswa ITB. Mekanismenya sederhana. Redaksi mengumumkan kepada followers-nya bahwa pada hari dan jam tertentu akan ada program #ITBTanyaCaleg bersama seorang caleg dari salah satu partai politik. Lalu, jika sudah waktunya, salah seorang dari redaksi menjadi admin dan membuka forum terbuka tersebut. Di tiga puluh menit pertama, admin memberikan pertanyaan umum mengenai identitas dan visi-misi yang diusung oleh caleg tersebut. Pada satu jam berikutnya admin membuka sesi tanya jawab dan follower dapat menanyakan hal apapun kepada si caleg. Pertanyaan dan jawaban akan di-tweet kembali oleh redaksi. Peraturannya pun tidak sulit, seluruh peserta forum hanya perlu menggunakan hashtag #ITBTanyaCaleg agar dapat ditanggapi oleh admin.

Program ini adalah terobosan baru dari unit Pers Mahasiswa ITB yang baru saja mengalami pergantian pengurus. Untuk periode 2014-2015, Pers Mahasiswa ITB dipimpin oleh Atika Almira (Arsitektur 2012). Menurut Atika, Pers Mahasiswa memiliki peran yang penting untuk mencerdaskan mahasiswa ITB tentang isu pemilu 2014. "Peran mahasiswa ya tentunya besar. Bukan hanya dalam pemilu, tentu juga dalam keberjalanan pemerintahan lima tahun ke depan. Sebagai apa? Bisa sebagai pemilih dan ikut berpartisipasi menyukseskan program-program pemerintah, juga sebagai evaluator pemeritah itu sendiri," jelas Atika.

Program #ITBTanyaCaleg ini cukup menarik karena mahasiswa ITB dapat langsung berkomunikasi dengan caleg-caleg yang ada. "Menjadi menarik jika kita bisa melihat pandangan caleg dari orangnya langsung. Kalau sulit bertemu, kenapa kita gak pake media sosial yang memang bisa dimanfaatkan. Mahasiswa harusnya bisa lebih mengkritisi dan bisa juga menyampaikan aspirasi melalui #ITBTanyaCaleg ini," ulasnya.

Mahasiswa sebagai Garda Terdepan

Mahasiswa ITB khususnya followers @ganecapos menyambut baik program ini. Hal ini dapat dibuktikan dengan hangatnya forum #ITBTanyaCaleg. Mahasiswa ITB kritis dalam mempertanyakan ide program kerja caleg dan strategi untuk mewujudkannya. Akun @bagas_pramana sempat mempertanyakan apakah salah seorang caleg dalam forum @ITBTanyaCaleg siap menjalankan nilai demokrasi Pancasila. @yorgaperm di kesempatan lain sempat usil menanyakan seorang caleg yang sudah duduk di kursi DPR selama lima tahun terakhir tentang seberapa sering beliau menghadiri rapat atau sidang. Di kesempatan itu, followers @ganecapos bebas menanyakan hal-hal yang selama ini tidak bisa dan tidak sempat disampaikan kepada para tokoh politik. Di forum itulah mereka bisa langsung mendapatkan jawaban dari narasumbernya.

"Mahasiswa tetap harus jadi garda terdepan," pungkas Atika. Ya, gerakan mahasiswalah yang telah mengantarkan bangsa Indonesia ke zaman reformasi yang sampai sekarang masih kita nikmati bersama. Hingga kini, mahasiswa seharusnya terus berada di lini terdepan untuk menjaga stabilitas nasional. Mahasiswa dan segenap rakyat Indonesia harus menggunakan kedaulatan untuk memilih wakil di pemerintahan dengan bijaksana. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi, mahasiswa harus menjadi pelopor pemilih yang cerdas agar pemerintahan yang terbentuk untuk lima tahun ke depan benar-benar mewakili dan memperjuangkan aspirasi bangsa.

 

Sumber gambar: twitter.com