Mahasiswa ITB Raih Juara 1 National Safety Competition 2018 di UGM

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana



BANDUNG.itb.ac.id -- Irhas Santika Abdullah dan Dimas Prasetyo Adjie, mahasiswa jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2015 berhasil meraih juara satu dalam ajang National Safety Competition 2018 yang berlangsung di Universitas Gajah Mada (UGM), Sabtu (10/11/2018).

National Safety Competition 2018 merupakan event tahunan yang diadakan oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Kimia UGM dan sudah memasuki tahun ke lima dalam pelaksanaannya. Acara ini diselenggarakan dalam rangka membudayakan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya safety di kalangan mahasiswa teknik kimia dan masyarakat umum. Acara bertema think safety, work safely, make it priority ini terdiri atas beberapa cabang lomba yaitu Poster Competition, Seminar Internal, Paper Competition, Essay Competition, dan Grand Seminar.

Untuk tahun ini, kasus yang diangkat untuk menjadi topik penyelesaian masalah adalah Membangun Pabrik Amonia yang Aman bagi Tenaga Kerja dan Penduduk Sekitar Berdasarkan Prinsip Inherently Safer Design dengan Mengacu Standar Nasional & Internasional. Paper Competition ini diharapkan dapat menjadi suatu sarana bagi para mahasiswa untuk melatih kemampuan analisis dan memberikan solusi atas suatu kasus yang berhubungan dengan aspek safety.
 
Keduanya pun tak menyangka akan pulang ke Bandung dengan membawa piala kemenangan. Pasalnya berbeda dengan finalis dari universitas lainnya, mata kuliah yang menyangkut sistem keamanan pabrik baru mereka dapatkan di semester ini. 

Untuk sampai ke babak final,  Irhas dan Dimas harus melewati tahap pertama yakni pengumpulan abstrak yang dilakukan pada Mei 2018. Kemudian setelah diumumkan peserta yang berhak lanjut ke tahap selanjutnya pada akhir Agustus 2018, peserta diminta mengumpulan paper di pertengahan Oktober 2018. Dari 25 tim yang berhasil lolos tahap seleksi abstrak, tiga di antaranya adalah tim ITB. Berdasarkan hasil seleksi paper, terdapat 8 finalis yang dapat maju ke tahap presentasi. 

Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Sembari menjalani kerja praktek, Irhas dan Dimas tidak menyia-nyiakan kesempatan mereka kerja praktek di PT Petrokimia Gresik yang juga merupakan pabrik amonia. “Kita belajar hal-hal yang belum didapat dari kuliah," kata Irhas. Judul paper yang Irhas dan Dimas tulis adalah Perancangan Pabrik Amonia Berdasarkan Prinsip Inherently Safer Design Melalui Pengklasifikasian Area Berbahaya dan Sistem Keamanan Sesuai Standar Internasional tersebut.

Selain menggunakan studi literatur, Irhas dan Dimas juga turut melakukan observasi lapangan untuk menajamkan analisis yang mereka cantumkan dalam paper tersebut. Meski dirasa sulit karena kasus yang diberikan terlalu luas dan kesibukan akademik yang kian padat, dengan bimbingan Dr. Hary Devianto, pemilihan metode yang tepat, dan analisis yang kuat Irhas dan Dimas berhasil memuaskan semua pertanyaan juri yang notabenenya merupakan praktisi di bidang tersebut.

Reporter: Salma Zahra