Mahasiswa ITB Raih Prestasi pada HSBC Business Case Competition 2023

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

BANDUNG, itb.ac.id — Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali mengukir prestasi membanggakan dan mengharumkan almamater. Tim Sans Corp dari Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB berhasil meraih 2nd Runner-Up pada HSBC Business Case Competition 2023.

Tim tersebut beranggotakan Ramel Akil Pratama (Manajemen 2024), Florenza Kurniawan (Manajemen 2024), Evan Ricardo Ang (Manajemen 2024), dan Eli Sulistyowati (Manajemen 2024) serta didampingi Atika Irawan, S.Mn., M. Sc., sebagai dosen pembimbing Tim Sans Corp.

Dalam lomba tersebut, mereka beradu gagasan dengan berbagai tim dari perguruan tinggi terkemuka di Indonesia untuk memecahkan permasalahan dalam studi kasus bisnis yang diadakan oleh PT Bank HSBC Indonesia.

Dalam kesempatan wawancara, Ramel Akil Pratama menyebut bahwa perjalanan tersebut dimulai dengan seleksi internal yang diselenggarakan oleh SBM ITB. SBM ITB telah mendata mahasiswa yang sering mengikuti perlombaan dan kemudian diurut berdasarkan prestasi yang diraih. Setelah terpilih empat orang terbaik, maka tim tersebut didaftarkan untuk mengikuti perlombaan tersebut.

Tim Sans Corp melalui empat tahapan selama perlombaan, yaitu regional round, preliminary round, battle round, dan final round. Untuk sampai ke babak final round dari dari 18 tim yang berkompetisi, Tim Sans Corp berhasil meraih Top 2 dalam tahap ini, sehingga tim tersebut langsung memasuki tahap final round.
“Dalam tahap final round, tim Sans Corp bertemu dengan Universitas Prasetiya Mulya dan Universitas Gadjah Mada. Setelah kompetisi sengit, barulah kami mendapat hasil menjadi 2nd Runner-Up,” tambah Ramel.

Evan Ricardo Ang menambahkan, studi kasus yang diselesaikan cukup menantang dan menarik. Kasus yang dihadirkan seputar isu berkelanjutan. Pada babak regional round, tim harus menjawab tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) Ant Group. Kemudian saat preliminary round membahas tentang migrasi perusahaan gas menjadi perusahaan energi terbarukan. Dan pada tahap final round, mereka diharuskan memecahkan permasalahan dalam perusahaan Shein.

Selain itu, ketentuan lomba tidak banyak berbeda dari tahun lalu. Semua tim diharuskan menyelesaikan sebuah case study dalam waktu 6 jam untuk kemudian membuat slide presentasi secara tulis tangan yang nantinya akan dipresentasikan kepada juri. Kompetisi ini melibatkan para juri dari jajaran eksekutif perusahaan serta para ahli di bidang bisnis dan korporasi.

Berbicara mengenai tantangan, pastilah dihadapi pula oleh tim tersebut. Anggota tim Florenza Kurniawan mengatakan bahwa tema-tema yang dihadirkan cukup menantang. Tema yang dimaksud seperti studi kasus perusahaan gas, dengan latar belakang mereka yang tidak terkait dengan tema tersebut. Serta bagaimana memecahkan masalah dengan waktu singkat, sehingga dilatih untuk cekatan dalam berpikir.

“Jadi kami memang harus mempelajari hal-hal tersebut dengan serius serta cepat, mencari data-data dan fakta tentang perusahaan gas agar solusi pemecahan masalah yang diberi bisa sesuai dan maksimal,” tutup Florenza.

Reporter: Bashravie Thamrin (Manajemen, 2024)

Foto: Dok. Tim Sans Corp