Mahasiswa ITB Ukir Prestasi di Ajang BOREYES: International Energy Fair 2018

Oleh

Editor


BANDUNG, itb.ac.id – Laskar kampus ganesha kembali menunjukkan gadingnya di ajang perlombaan tingkat nasional dan internasional. Perlombaan ini diselenggarakan oleh BOREYES: International Energy Fair 2018 pada Kamis-Sabtu (8-11/03/2018) di Universitas Padjajaran (UNPAD) Training Centre.

BOREYES: International Energy Fair merupakan acara tahunan yang diadakan oleh SPE UNPAD SC (Society of Petroleum Engineers Universitas Padjajaran Student Chapter) bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Geologi Universitas Padjajaran. Pada tahun ini, tema yang diangkat bertajuk “Future Energy Development: Advancing Technology and Resources".

Acara yang diikuti oleh peserta dari Indonesia dan Malaysia tersebut berlangsung dalam tiga rangkaian kegiatan, yaitu pra-acara berupa seminar dan career talk, acara utama berupa kompetisi yang terdiri atas Paper Competition, Smart Competition, Oil Rig Design Competition, dan Case Study Competition, serta pasca acara berupa Amazing Race dan Gala Dinner.

Empat tim ITB berhasil menjuarai tiga cabang perlombaan. Dua tim ITB dikirim untuk bertanding pada Smart Competition. Kompetisi yang menguji kemampuan peserta akan teknik perminyakan dan ilmu kebumian ini dimulai dari tahap penyelisihan dengan sistem upper dan lower bracket. Kemudian, delapan tim yang lolos akan bertanding pada babak kuarter final hingga menjadi empat tim yang saling unjuk gigi di babak semifinal. Dua tim yang lolos semifinal akan diadu di babak final. Sayangnya, kedua tim harus bertemu pada babak semifinal yang mengharuskam satu tim ITB maju ke babak final. Tim yang beranggotakan Luthfan Desmono (Teknik Perminyakan 2014), Harris Pramana (Teknik Perminyakan 2014), dan Devara Adhika (Teknik Perminyakan 2015) akhirnya berhasil meraih juara pertama mengalahkan sebelas pesaing dari berbagai universitas.

Pada cabang Case Study Competition, dua kursi juara berhasil diraih oleh tim ITB. Tim pertama yang beranggotakan mahasiswa Teknik Perminyakan 2015, yaitu Kevin Joshua Reynaldi, Safira Andriani, dan Natasya Odyssey menduduki juara pertama, sedangkan tim kedua yang juga berisi mahasiswa Teknik Perminyakan 2015, yaitu Muhammad Haidar Rochim, Nur Rahmi, dan Naura Tsabita Fadjar menyandang titel juara kedua. Cabang perlombaan yang mengasah kemampuan problem solving dalam bidang teknik perminyakan tersebut diawali dengan tahap eliminasi. Pada tahap eliminasi, tiap regu yang mendaftar harus mengirimkan esai bertajuk sama dengan tema acara. Enam regu yang lolos maju ke babak final untuk menyelesaikan suatu kasus yang diberikan dalam waktu 3 jam dan kemudian mempresentasikan solusi mereka kepada dewan juri.

Sementara itu, tim ITB yang beranggotakan Dicky Alviansyah dan Fajar Khamim Mustofa berhasil meraih juara kedua pada cabang Paper Competition. Dalam tulisannya, kedua mahasiswa Teknik Perminyakan 2015 tersebut mengangkat bahasan terkait peningkatan faktor perolehan pada sumber hidrokarbon non-konvensional. Saat ini, sumber hidrokarbon non-konvensional memang sedang marak dibicarakan dan dianggap dapat memenuhi kebutuhan energi berbasis fosil di masa depan.


Ditulis oleh: Devara Adhika (ITB Journalist Apprentice 2018)

Sumber foto: Dokumen Pribadi

penulis : Devara Adhika Jala Putra - FTTM