Mahasiswa RIL ITB Gelar Penyuluhan dan Pelatihan Pengolahan Minyak Jelantah di Kabupaten Bandung

Oleh Artanti Mirta Kusuma - Mahasiswa Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

SOREANG, itb.ac.id - Mahasiswa Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, Institut Teknologi Bandung (RIL ITB) melakukan Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah di RT 04 RW 09, Desa Margaasih, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Minggu (19/5/2024).

Keadaan darurat sampah yang terjadi pada bulan Agustus 2023 menimbulkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Hal ini mendorong sejumlah masyarakat di kawasan Bandung Raya untuk mencoba mencari cara mengelola sampah agar tidak terjadi penumpukan, salah satunya masyarakat di RT 04 RW 09, Desa Margaasih, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Mereka prihatin atas limbah minyak jelantah. Minyak jelantah adalah minyak yang telah digunakan lebih dari dua atau tiga kali penggorengan. Minyak ini dikategorikan sebagai limbah karena dapat merusak lingkungan dan dapat menimbulkan sejumlah penyakit.

Berdasarkan hal tersebut, kelompok mahasiswa RIL ITB yang tergabung dalam Tim Environmental Heroes! (ENVRZ!) bekerja sama dengan Dharmawanita RT 04 RW 09 Desa Margaasih, Kabupaten Bandung untuk memberi penyuluhan dan pelatihan kepada ibu rumah tangga di RT 04 RW 09 Desa Margaasih, Kabupaten Bandung dalam pembuatan sabun dari minyak jelantah melalui proses saponifikasi. Saponifikasi adalah proses pembuatan sabun yang berlangsung dengan mereaksikan asam lemak dengan alkali yang menghasilkan sintesa dan air serta garam karbonil (sejenis sabun).

   

Kegiatan ini terdiri atas dua sesi, sosialisasi dan demo pembuatan. Sosialisasi bertujuan untuk memaparkan bahaya minyak jelantah dan cara mengolahnya menjadi sabun. Adapun demo pembuatan sabun dari minyak jelantah dilakukan bersama-sama dengan membagi ibu-ibu dalam beberapa kelompok. Para ibu melakukan kegiatan pembuatan sabun sesuai dengan langkah-langkah yang ada.

Kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengolah sampah berupa minyak jelantah serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan mendorong adanya keberlanjutan.

“Partisipasi masyarakatnya yang tinggi dan ibunya excited ingin menjadikan sabun itu untuk kegiatan warganya agar berkelanjutan. Soalnya warganya suka mengumpulkan minyak jelantah. Dulu suka dijual tapi suka lama. Dengan adanya pelatihan ini jadi bermanfaat. Mereka berharap sabun ini dapat menjadi ciri khas RT-nya dan bisa berbagi ilmunya ke RT-RT yang lain,” ujar Emiliana selaku Tim Riset ENVRZ!

Reporter: Artanti Mirta Kusuma (Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021)