Mahasiswa SBM ITB Produksi Speaker Unik Khusus iPhone
Oleh Teguh Yassi Akasyah
Editor Teguh Yassi Akasyah
Earth.Co. adalah salah satu grup mahasiswa yang terbentuk pada pertengahan September 2013 lalu dengan tujuan menyelesaikan tugas besar dari mata kuliah Integrative Business Experience (IBE). Melalui mata kuliah ini, SBM ITB memfasilitasi mahasiswa S1 untuk melakukan praktik bisnis secara berkelompok yang disebut dengan company. IBE dirancang dalam 11 SKS yang terbagi dalam IBE I sebanyak 5 SKS pada semester 4 dan IBE II sebanyak 6 SKS pada semester 5. Pada dasarnya, IBE I merupakan periode untuk penyelesaian business plan sementara itu IBE II adalah periode pelaksanaan bisnis.
Dalam perancangan business plan, kesembilan mahasiswa angkatan 2012 atau lazim disebut SBM 2015 ini mengaku bahwa grup mereka terinspirasi dari kebiasaan manusia dalam mendengarkan musik hingga tak kenal waktu. Kebanyakan penikmat musik cenderung menggunakan headset untuk mendengarkannya, padahal tindakan ini sangat tidak disarankan. Kondisi inilah yang membuat Earth.Co. menciptakan sebuah pengeras suara tanpa kabel dengan mendukung konsep passive speaker systems. Uniknya, speaker ini tidak memiliki catu daya dan input suara pun merupakan output dari amplifiernya. Speaker ini mampu mengamplifi suara eksternal iPhone atau iPod, dan volume yang dihasilkan juga mencapai tiga kali lebih besar. Amplifi untuk Cueva ini juga dirakit langsung oleh mahasiswa jurusan Fisika ITB.
Cueva yang baru dirilis pada Jumat (25/01/14) ini diambil dari bahasa Spanyol yang berarti gua. Speaker ini berbentuk setengah lingkaran, berukuran panjang 20 cm, lebar 10 cm dan tinggi 10 cm. Bagian luar Cueva dilindungi oleh kayu jenis sonokeling dan sungkai. Kedua jenis kayu ini tergolong tonewood, dan biasa digunakan untuk gitar serta jenis instrumen musik lainnya. Di bagian tengah Cueva, ada dudukan untuk menempatkan iPhone atau iPod, lalu di bawahnya ada lubang kecil untuk mengeluarkan suara dari ponsel yang ditempatkan di sana. Di kiri-kanan, terdapat lubang seperti speaker, tapi hanya menjadi hiasan. Di bagian dasar, tepat di bawah dudukan ponsel, ada lubang untuk charger.
Sebagai Head of Marketing dari Earth Co., Wulan Nurhidayah (SBM 2015), menegaskan bahwa Cueva merupakan teknologi yang murni dirancang sendiri oleh tim mereka, saat ini tim mereka sedang mengurus hak cipta untuk Cueva. Benda mungil ini hanya diproduksi maksimal 24 buah per bulan, proses perakitannya pun memakan waktu 21 jam untuk satu Cueva. Hal ini membuat Cueva menjadi benda yang ekslusif dikalangan pengguna iPhone atau iPod. Harga yang ditawarkan relatif seimbang dengan komponennya, yaitu senilai Rp 780.000 untuk satu unitnya. Saat ini, Cueva dapat digunakan untuk iPod Touch 5th Gen, iPhone 4 dan 4s, serta iPhone 5, 5c dan 5s.
Selain Cueva, grup ini juga memproduksi aplikasi pemutar music bagi iPhone atau iPod yang dinamai Cueva Music Player. Berbeda dengan aplikasi lain, Cueva Music Player mengusung konsep streaming music yang menggunakan jaringan internet untuk mendengarkan lagu sehingga tidak membutuhkan kapasitas yang tinggi untuk menggunakannya. Sistem yang digunakan juga tergolong unik, yaitu lagu yang diputar sesuai dengan perasaan hati pengguna saat itu.
Layaknya perusahaan, Earth Co. terbentuk untuk melaksanakan sebuah bisnis yang secara garis besar adalah pekerjaan yang serius dan membutuhkan banyak dana. Untuk menyelesaikan mata kuliah IBE, mereka berani melakukan peminjaman uang ke bank dengan jumlah yang besar untuk dapat memproduksi Cueva, begitu juga dengan grup lainnya. Dengan adanya mata kuliah IBE ini, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman praktik bisnis setelah mengaplikasikan teori dan ilmu pengetahuan bisnis yang diberikan dosen dan tutor. Oleh karena itu, mata kuliah IBE merupakan katalis untuk mendorong generasi muda menjadi entrepreneur yang berkontribusi dalam pembangunan negara.
Informasi lebih lanjut mengenai Cueva dapat dilihat pada halaman www.thisiscueva.com.
Sumber foto : www.instagram.com/thisiscueva.