Mahasiswa Teknik Geologi ITB Juarai Perlombaan Tingkat Asia

Oleh M. Armando Siahaan

Editor M. Armando Siahaan

Showcase (Paper and Poster Competition)

BANDUNG, itb.ac.id -  ITB patut berbangga karena para mahasiswanya kembali berhasil mengukir prestasi gemilang di tingkat Asia. Kali ini, prestasi tersebut diukir oleh para mahasiswa Teknik Geologi ITB pada ajang SPE PDPU Fest 2017. Dalam lomba yang diselenggarakan oleh Society of Petroleum Engineering Pandil Deenayal Petroleum Univeristy Student Chapter  (SPE PDPU SC) ini, tim ITB berhasil menjadi juara pertama pada dua kategori lomba. Kategori pertama yakni yang dimenangkan oleh Rio, Fernaldy Sebastian Santoso, dan Betari Ayu Pramita (Teknik Geologi ITB 2015). Kategori kedua yaitu Geo-log (Geology Challenge) yang dimenangkan oleh Fernaldy Sebastian Santoso, Rio, serta Zaky indra Putra ramita (Teknik Geologi ITB 2015). Lomba ini sendiri diselenggarakan di Ghandhinagar, Gujarat, India pada Jumat-Minggu (3-5/11/17) lampau. 

Sebelum dinyatakan sebagai pemenang, Rio dan kawan-kawan telah melewati serangkaian tahapan seleksi yang terbilang sulit. Pada cabang lomba Showcase, tahapan pertama yang harus dilalui oleh setiap regu peserta lomba adalah seleksi abstrak. Dalam abstrak tersebut, setiap tim harus mengemukakan ide maupun karya terkait bidang geologi. Total abstrak yang diterima adalah 60 abstrak. Setelah itu, karya yang dibahas di dalam abstrak dipresentasikan di hadapan dewan juri untuk ditentukan pemenangnya.

Dalam ajang ini, Rio dan tim mengangkat karya dengan tema pemetaan. Secara khusus, Rio dan tim memetakan pola persebaran rembesan gas dangkal di pesisir timur Sidoarjo. Selain itu, dalam karya tersebut dibahas juga berbagai jenis faktor geologi yang mengontrol pola persebaran rembesan tersebut. Menurut Rio, keunggulan yang menghantarkan timnya menjadi pemenang terletak pada penyajian paper yang sederhana dan dapat dimengerti oleh multidisiplin ilmu. Tak kalah penting, penyampaian gagasan pada saat presentasi harus sederhana dan mudah dimengerti oleh semua pendengar.


Sementara itu pada cabang lomba Geo-log, setiap peserta lomba harus menjawab soal-soal dasar yang berkaitan dengan bidang ilmu geologi. Setelah itu, dari 100 tim peserta Geo-log, dipilih 6 tim terbaik untuk maju ke babak selanjutnya. Pada tahap akhir, keenam tim diuji pemahamannya tentang basic geology concept seperti pemetaan dan deskripsi batuan.


Selama mengikuti dan mempersiapkan lomba ini, Rio mengaku mengalami beberapa kendala. Kendala yang dialami oleh Rio dan tim terutama terkait dengan finansial. Rio menuturkan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk keberangkatan ke India cukup besar. Tetapi, Rio dan tim merasa terbantu karena Program Studi Teknik Geologi ITB turut memberikan bantuan finansial sehingga Rio dan tim dapat mengikuti lomba di India. Kedepannya, Rio berharap ITB terus mendukung mahasiswanya dalam berbagai ajang dan perlombaan baik  tingkat nasional maupun internasional. 

Sumber Gambar : Dokumentasi Narasumber