Mahasiswa Teknik Pangan ITB Ciptakan Dendeng Plant-Based untuk Penderita Hipertensi
Oleh Asep Kurnia, S. Kom
Editor Asep Kurnia, S. Kom
BANDUNG, itb.ac.id — Tiga Mahasiswa Program Studi Teknik Pangan ITB di bawah bimbingan Dr. Ir. Dianika Lestari, S.T., M.T., berhasil meraih posisi 2nd Winner and Best Innovation Idea pada kompetisi 2nd SEAFAST-Nestlé FPDC 2022. Mereka adalah Maria Evelyn (14319005), Elizabeth (14319022), dan Jason Thamleonard (14319029).
Kompetisi tersebut merupakan hasil kolaborasi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (FATETA IPB) dan Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan (HIMITEPA) bersama SEAFAST dan Nestle. Di tahun ini, FPDC mengangkat tema “Preventing Indonesia’s Major Health Issues through Development of Plant-Based Food and Beverage for Teen, Adult, and Senior”.
Berdasarkan tema tersebut, ketiganya berinovasi membuat dendeng berbahan dasar mikroalga spirulina yang diberi nama Spirulina Garlic Jerky (SPIGAKY). Bahan dasar spirulina dipilih karena kandungan proteinnya sangat tinggi hingga mampu menyaingi daging. Selain itu, proses kultivasi spirulina juga mudah sehingga bahan baku lebih terjamin keberlanjutannya daripada daging merah.
Jason menjelaskan, “Dosen-dosen kami sering bilang kalau itu (spirulina) memang berpotensi untuk makanan masa depan, karena kultivasinya mudah dan proteinnya sangat tinggi. Tinggal perkaranya adalah rasa, bagaimana cara kita membuat dia punya rasa dan tekstur yang enak. Karena nyatanya orang tidak hanya makan untuk nutrisi, tapi untuk rasa juga. Jadi untuk fungsi rasa dan fungsi kesehatan kami tambahkan bahan baku bawang putih (garlic).”
Kombinasi antara bahan baku nabati berupa spirulina dan bawang putih menurut penuturan mereka cocok untuk penderita tekanan darah tinggi. Penyakit tekanan darah tinggi atau yang dikenal pula dengan istilah hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling umum ditemui di Indonesia. Jika tidak ditangani dan dikontrol dengan baik, tekanan darah tinggi dapat memicu penyakit komplikasi lain yang lebih serius. Oleh sebab itu, mereka melihat hal ini sebagai suatu peluang dalam menginovasikan produk untuk penderita tekanan darah tinggi.
“Dari apa penyebab hipertensi ini bisa kami breakdown lebih jauh lagi, dan ternyata daging merah merupakan salah satu bahan pangan yang dapat menaikkan tekanan darah. Mulai dari situ kami mengecek produk apa yang bisa mengganti keinginan orang-orang untuk makan daging, namun tetap mendapat manfaatnya tanpa menanggung risiko tekanan darah naik,” ujar Elizabeth kepada tim Reporter Humas ITB.
Spirulina merupakan bahan makanan tinggi protein namun rendah sodium dan lemak trans sehingga aman dikonsumsi penderita tekanan darah tinggi. Sedangkan bawang putih terbukti mengandung senyawa yang dapat mengatur tekanan darah sehingga bersifat anti hipertensi. Dengan formula demikian, SPIGAKY merupakan alternatif makanan yang sangat cocok dikonsumsi oleh orang dengan tekanan darah tinggi.
Produk SPIGAKY hasil inovasi mahasiswa Teknik Pangan ini telah dipamerkan dalam acara Food Ingredient Asia yang bertempat di Jakarta International Expo pada 7-9 September 2022 lalu. Food Ingredient Asia merupakan ajang pameran bahan makanan terbesar se-ASEAN yang dihadiri oleh ratusan pelaku industri bahan pangan. Dari sana mereka mendapatkan banyak masukan dan umpan balik dari berbagai pihak terkait produk mereka. Dari segi kelayakan dan peluang, SPIGAKY memenuhi kriteria ke duanya. Namun untuk pengembangan lebih lanjut, Maria, Elizabeth, dan Jason sepakat bahwa hal tersebut membutuhkan keseriusan dan dukungan dari banyak pihak.
Reporter: Hanifa Juliana (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2020)