Mahasiswi Teknik Perminyakan ITB Raih Penghargaan Best Poster Presentation di Student Paper Contest 48th Ipaconvex 2024
Oleh Muhammad Tegar Dewantara - Mahasiswa Teknik Perminyakan, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – Mahasiswi Jurusan Teknik Perminyakan angkatan 2020, Institut Teknologi Bandung (ITB), Seli Yovanka Lidiawati, meraih penghargaan Best Poster Presentation dalam acara 48th IPA Annual Convention and Exhibition (Ipaconvex) 2024.
Ipaconvex 2024 meliputi berbagai kegiatan seperti business networking, company exhibition, panel session, dan technical programme session. Seli mengikuti student paper contest dalam bentuk poster presentation.
Paper dan poster yang dipresentasikan Seli berjudul "Sustainable Power Generation: Harnessing Hydrogen Co-Firing for Reduced CO2 Emissions and Improved Net Power Efficiency". Penelitian ini menyoroti peran penting hydrogen cofiring dalam mengurangi emisi CO2 dan meningkatkan efisiensi energi. Menggunakan software permodelan termodinamika yang canggih, penelitian ini mengungkap potensi dan kompleksitas transisi ke hydrogen cofiring. Hidrogen yang memiliki reaktivitas lebih tinggi dibandingkan gas alam menghasilkan kecepatan pembakaran yang lebih cepat dan suhu nyala adiabatik yang lebih tinggi, yang secara signifikan meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi CO2.
Penelitian ini juga meneliti aspek ekonomi dari hydrogen cofiring, mengevaluasi biaya dan manfaat finansial yang potensial. Seli mencermati tantangan praktis integrasi hidrogen dengan gas alam, mulai dari modifikasi infrastruktur hingga regulasi. Temuan penelitian ini menunjukkan peningkatan produksi listrik dan penurunan signifikan emisi CO2 ketika hydrogen cofiring diimplementasikan.
Ketertarikan Seli terhadap acara ini didorong oleh besarnya skala acara dan diskusi tentang transisi energi yang berlangsung. “Saya tertarik karena acara ini merupakan event terbesar dalam industri migas dan banyak membahas transisi energi,” kata Seli.
Dalam aspek proses energi, Seli melihat potensi hidrogen sebagai opsi yang menarik untuk mencapai net zero emission. Meskipun hidrogen mahal, Seli ingin mengeksplorasi studi kelayakan dari hydrogen cofiring, yaitu membakar hidrogen bersama gas alam untuk mengurangi biaya dan mengatasi masalah korosi.
Proses persiapan Seli melibatkan banyak konsultasi dengan dosen pembimbingnya, Dr. Dedy Irawan, S.T., M.T., membaca berbagai paper terkait transisi energi, CCUS (Carbon Capture, Utilization, and Storage), dan hidrogen. “Tidak ada persiapan khusus, tetapi saya banyak membaca dan mencoba mengkritisi isu energi yang ada saat ini,” katanya. Untuk persiapan presentasi, Seli berlatih di depan cermin, memastikan gestur dan penyampaian materinya matang.
Menurut Seli, kunci sukses dalam ajang Ipaconvex ini adalah terus memperbarui pengetahuan dan tetap mengikuti perkembangan industri. “Jangan berhenti di ilmu pengetahuan yang hanya diajarkan di kelas, tetap up-to-date dengan dunia industri,” katanya. Lingkungan belajar yang sesuai, relasi yang luas, dan banyak pertemanan dengan latar belakang berbeda juga membuka banyak ide baru.
Bagi mahasiswa lain yang terinspirasi untuk mendalami paper atau lomba serupa, Seli berpesan agar selalu berusaha menciptakan hal baru dan kritis terhadap kegiatan sehari-hari. “Lebih banyak baca dan berinteraksi dengan orang yang berbeda background untuk meningkatkan ide,” ujarnya. Prestasi yang diraih Seli Yovanka Lidiawati di ajang Ipaconvex 2024 menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan berkontribusi dalam bidang energi. Dengan semangat belajar, inovasi, dan kerja keras, mahasiswa ITB dapat terus mengukir prestasi gemilang di kancah nasional maupun internasional. Semoga kisah Seli ini dapat memotivasi lebih banyak mahasiswa untuk berani bermimpi dan berusaha mewujudkannya, serta berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Reporter: Muhammad Tegar Dewantara (Teknik Perminyakan, 2021)