Majalah Keprofesian: Kenalkan Dunia Kerja dengan Semangat Jurnalistik
Oleh Mega Liani Putri
Editor Mega Liani Putri
Beberapa majalah yang sudah tidak asing lagi, yaitu Enviro oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan, Cremona oleh Himpunan Mahasiswa Sipil, The Planners oleh Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka, La Terre oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika, Elektron oleh Himpunan Mahasiwa Elektro, Mineria oleh Himpunan Mahasiswa Tambang, Geosphere oleh Ikatan Mahasiswa Geologi, E!Bio oleh Himpunan Mahasiswa Biologi Nymphaea, Industrial Tycoon oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Industri, Reservo oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan, dan MX Magazine oleh Himpunan Mahasiswa Mesin. Majalah-majalah ini tidak hanya terbit sebagai media cetak, sebagian besar dari mereka juga dapat diakses secara online baik itu melalui issuu.com maupun web resmi himpunan.
Anas Nashrullah (Perencanaan Wilayah dan Kota 2012), Pimpinan Redaksi The Planners, menyebutkan majalah keprofesian Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka (HMP PL) tersebut terbit satu kali selama satu periode kepengurusan. Tujuan majalah ini adalah untuk mempublikasikan hasil riset dari mahasiswa HMP PL sehingga masyarakat luas dapat mengambil manfaat darinya. "Kami terutama membahas tentang tata kota di Bandung. Kami mengkritik dan memberikan rekomendasi solusi alternatif untuk menyelesaikan permasalahan kota," jelas Anas. The Planners sendiri terbit sebagai media cetak dan online. Secara online, The Planners dapat diakses melalui issuu.com/hmppangriptalokaitb.
Lain hal dengan Cremona, Himpunan Mahasiswa Sipil hanya menerbitkan majalah cetak. Pimpinan redaksi Cremona, Kartika Nur Rahma Putri (Teknik Sipil 2011) yang akrab disapa Tika, menjelaskan bahwa Cremona terbit 82 halaman dan dipasarkan di kampus ITB, universitas-universitas lain, dan toko-toko buku yang telah menjadi agen tetap Cremona.
"Tujuan utama dari Cremona adalah memenuhi minat jurnalistik massa Himpunan Mahasiswa Sipil. Kami tidak mengejar profit. Kami pun sebenarnya ada sponsor," ungkap Tika, "Kami berharap bahwa lewat Cremona kami dapat menyampaikan info terbaru dan perkembangan dunia kerja Teknik Sipil. Untuk masyarakat umum sendiri, kami berharap mereka bisa memahami dunia sipil lebih baik lagi."
Majalah keprofesian oleh himpunan tertentu tidak hanya beredar di massa himpunan itu saja tetapi juga disampaikan kepada himpunan-himpunan lain dengan bidang yang pastinya berbeda. Menurut Tika, dengan begitu, mahasiswa ITB tidak sekedar mengenal satu dunia kerja sehingga wawasan keprofesian mereka dapat dikembangkan lebih luas lagi. "Majalah itu salah satu cara untuk tahu profesi mereka ngapain sih. Nah, dari situ kita bisa berkolaborasi. Kita bisa barengan mungkin bekerja secara profesional," ujar Tika.
Jurnalisme adalah kayu-kayu yang menyusun jendela dunia. Jika jurnalisme tidak eksis, sulit bagi masyarakat umum untuk melihat dunia luar secara luas. Semangat inilah yang memotivasi mahasiswa ITB untuk memperkenalkan keprofesian mereka kepada publik. Semangat ini semoga dapat menginspirasi mahasiswa dan masyarakat luas untuk saling mengenal keprofesian masing-masing dan pada akhirnya bisa saling bekerja sama demi Indonesia yang lebih baik.
Sumber gambar: terra.gf.itb.ac.id dan kardinanawassa.blogspot.com