Malam Kebudayaan "Colours of The World in One Night", Melihat Dunia Dalam Satu Malam

Oleh asni jatiningasih

Editor asni jatiningasih

BANDUNG, itb.ac.id- Masih dalam kerangka International Day 2009 yang diselenggarakan oleh International Student Forum (ISF), Sabtu(18/04/09), sebagai rangkaian kedua diselenggarakan malam kebudayaan dengan tema "Colours of The World in One Night". Malam kebudayaan yang bertempat di Aula Timur ITB ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian presentasi dan bagian penampilan kebudayaan dari mahasiswa-mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di ITB, yaitu Malaysia, India, Kamboja, Madagaskar, Belanda, Vietnam, Laos, Jepang, dan Republik Czech. Selain mahasiswa asing, mahasiswa Indonesia juga turut meramaikan malam kebudayaan ini.

Penampilan pertama, Orkestra ITB (ISO) membawakan lagu "Naik Delman", "Manuk Dadali", dan "Burung Kakak Tua". Kemudian, diikuti dengan presentasi tentang Malaysia oleh mahasiswa Malaysia. Dalam slide diperlihatkan keberagaman ras yang tinggal di Malaysia, yaitu Malay, Kadazan, Bidayah, India, dan Cina. Mengikuti presentasi, dihadirkan drama berjudul "We Are One" oleh mahasiswa Farmasi dari Malaysia. Drama menceritakan kisah pasangan dari dua ras berbeda, yaitu ras Malay dan ras India yang dihukum ditenggelamkan di sungai lantaran melanggar adat setempat yang tidak memperbolehkan perkawinan antar etnik. Diceritakan pada dahulu di Malaysia perkawinan antara dua ras berbeda hukumnya taboo, namun kini hal tersebut sudah tidak berlaku lagi-perkawinan antar etnik diperbolehkan.

Kemudian dihadirkan presentasi tentang Indonesia dari perspektif yang sama sekali berbeda. Tidak seperti biasanya, Arie (perwakilan dari Indonesia), menyampaikan tentang arti filosofi Pancasila, menguak tempat-tempat wisata di Indonesia  yang 'hidden', dan nilai-nilai positif yang dimiliki bangsa Indonesia. "I'm proud to be Indonesian," ujar Arie mengakhiri presentasi. Presentasi diikuti dengan penampilan Unit Kebudayaan Betawi yang menyuguhkan Tari Sirih Kuning dan Silat.

 

 

Selanjutnya, ditampilkan musik klasik India oleh mahasiswa India. Penampilan ini diikuti dengan presentasi dari Kamboja dan tari-tarian dari Kamboja. Tarian menarik dengan tempo cepat dihadirkan oleh mahasiswa Madagaskar. Sepintas lagu-lagu yang disajikan mengingatkan kita akan film "Madagascar- Escape to Africa". Penampilan mereka mendapat respon positif dari audiens. "Sangat terhibur," kesan Rian (Teknik Fisika 2007).

Presentasi dan penampilan budaya juga dihadirkan oleh mahasiswa dari Belanda, Laos, dan Czech.Tidak lupa, kebudayaan Jepang pun turut diperlihatkan yang dibawakan oleh Unit Kebudayaan Jepang (UKJ) ITB dengan tari-tarian.

Malam kebudayaan ditutup dengan penampilan kombinasi tarian tiga etnik Malaysia.