Malam Syukuran Wisuda MBA-ITB
Oleh
Editor
BANDUNG, itb.ac.id - Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB kemarin malam (9/11) menyelenggarakan sebuah acara syukuran untuk 50 wisudawan dan wisudawati program MBA-nya. Acara yang digelar di Aula Barat ITB ini dimulai pada pukul 07.00 WIB. Dimeriahkan oleh seni tari yang dibawakan oleh Sanggar Tari Kinanti yang dipimpin oleh Bambang Riyanto, acara syukuran ini dilangsungkan menurut adat Jawa. Tarian "Gumregah", yang dalam bahasa Indonesia berarti 'bangun dengan penuh semangat' menjadi suguhan pembuka kepada para undangan yang hadir. Tarian adat "Dolalak" juga menghibur para undangan pada malam itu.
Pada malam tersebut juga diberikan penghargaan bagi 15 mahasiswa peraih cum-laude. Penghargaan ini dibagi ke dalam dua kategori, yakni 'academic excellence' dan 'extraordinary achievement'. Sejumlah 12 mahasiswa meraih penghargaan 'academic excellence', dan 3 orang lainnya meraih penghargaan 'extraordinary achievement'. Di antara para peraih 'extraordinary achievement' adalah Leonardo Venering.
Dalam sambutannya, Dekan SBM, Prof. Surna Tjahja Djajadiningrat, mengatakan bahwa inti dari pendidikan yang telah diperoleh oleh para wisudawan selama menimba ilmu di MBA-ITB adalah pelajaran mengenai etika moral. Beliau juga menekankan pentingnya diferensiasi di era dimana sekolah-sekolah bisnis yang menawarkan gelar MBA dan MM semakin menjamur. "Jadilah beda dengan lulusan-lulusan MBA lainnya," tukasnya. Sedangkan Prof. Mathias A. Ruf sendiri dalam penyampaiannya tentang sejarah MBA-ITB menekankan satu buah perbedaan yang membedakan MBA-ITB dengan sekolah bisnis lainnya. "MBA-ITB berbasiskan teknologi, itulah yang membedakan MBA-ITB dengan MBA lainnya."