Master Plan Akademik ITB: Sasaran Capaian Masa Depan
Oleh habiburmuhaimin
Editor habiburmuhaimin
Pada sambutan pelantikan Rektor, Yani Panigoro menggambarkan ITB sebagai miniatur kompleksitas dan keragaman Indonesia. Dalam semangat keragaman inilah, ITB hendaknya mampu berperan sebagai agent of change serta mengabdi pada pendidikan keilmuan dalam bentuk menciptakan lulusan yang berkualitas. Untuk mencapainya, kesungguhan Rektor dan jajaran akademik menjadi prasyarat mutlak.
Rencana Perluasan Kampus ITB
Sebagian dari target capaian yang telah disusun merupakan kelanjutan dari target-target pada masa kepemimpinan Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc. sebagai Rektor ITB 2005-2009. Salah satu program yang telah ada pada masa kepemimpinan Djoko Santoso adalah perluasan kampus ITB.
"Rencana perluasan ini didasarkan pada cita-cita untuk memfasilitasi seluruh civitas akademika ITB dengan lebih baik," ungkap Yani Panigoro. Ia pun mengungkapkan bahwa rencana ini telah masuk dalam Master Plan Akademik.
Rencana Master Plan Akademik ITB
Master Plan Akademik merupakan langkah awal ITB dalam merumuskan masa depan untuk menjadi perguruan tinggi rujukan dan tersohor di bidang sains, teknik, dan seni di Indonesia dan kawasan Asia. Berbekal ITB teaching university, ITB advanced research university, ITB industrial research, dan technopreneur university sebagai kerangka kerja, ITB menggunakan semangat pertumbuhan, mutu, dan kebersamaan untuk menyumbangkan kemajuan bagi Indonesia dan kemanusiaan.
Untuk mencapainya, disusun empat Sasaran Pengembangan. Sasaran pertama adalah membangun keunggulan akademik ITB melalui kinerja pendidikan dan penelitian. Hal ini ditempuh dengan mendorong kelompok keahlian agar memiliki ikon penelitian di nasional dan internasional, serta memiliki karya monumental di bidang seni, arsitektur, dan teknik. Secara berkelanjutan, program pendidikan S1, S2, dan S3 di bidang sains, seni, dan teknik dibangun dan dikembangkan.
Sasaran kedua adalah meningkatkan kontribusi membangun SDM berkualitas. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kapasitas student body mahasiswa S1, S2, dan S3 dengan sasaran 20.000 mahasiswa pada 2014.
Sasaran ketiga adalah menjadi center of excellent pendidikan dasar dan terapan dengan menyusun rencana investasi sarana prasarana laboratorium, mengoperasikan jejaring penelitian dengan pusat penelitian unggulan di tingkat nasional dan internasional, serta melengkapi koleksi perpustakaan.
Sasaran keempat adalah sarana kampus yang baik. Penyiapan lahan kampus baru di luar lingkungan Ganesha, dilengkapi sarana prasarana pendukung kegiatan civitas akademika, merupakan bagian dari sasaran ini. Kampus baru tersebut harus mencerminkan tradisi akademik yang menserminkan pendidikan, penelitian, serta exposure to industry.
World Class University yang Berkebangsaan
Visi-misi Akhmaloka adalah menjadikan ITB sebagai world class university yang berkebangsaan, yaitu prestasi baik di mata dunia, namun memiliki karya untuk bangsa. Akhmaloka optimis bahwa dosen dan mahasiswa ITB memiliki potensi untuk mencapai target ini. Hanya saja, sinergi dosen dan mahasiswa perlu benar-benar ditingkatkan sehingga berjalan searah.
Dukungan alumni juga merupakan faktor penting. Pada jumpa pers saat pelantikan Akhmaloka, Jero Wacik, Menteri Budaya dan Pariwisata Republik Indonesia yang juga merupakan alumni ITB menekankan hal tersebut.
Ketika ditanya tentang program 100 hari masa jabatan, Akhmaloka mengatakan dirinya tidak mencanangkan program 100 hari. Akhmaloka mengungkapkan, "Saat ini yang menjadi prioritas adalah sesegera mungkin menyiapkan pranata untuk ITB BHPP; tidy up BHMN menjadi BHPP."
(Berita ditulis oleh Fathir Ramadhan)