Mau Jadi Pengusaha? Cobalah Mulai dari Bisnis Skala Mikro
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id-Banyak orang merasa bingung ketika hendak memulai suatu usaha. Dalam membangun usaha, setiap proses yang dilalui merupakan sebuah pembelajaran. Proses tersebut dimulai dari membangun usaha skala kecil hingga skala besar. Ketika membangun usaha kecil diperlukan ilmu yang tepat.
“Ibaratnya ujian anak TK, gunakanlah ilmu anak TK untuk menyelesaikannya, bukan anak SD,” jelas Founder & CEO PT Magfood Inovasi Pangan, Yanty Melianty dalam Studium Generale ITB, Rabu (13/4/2022). Pada SG tersebut, Yatni mengajak para mahasiswa mengenali dunia bisnis dengan Topik “Starting Your Own Business”.
Menurut Yanty, dalam membangun usaha, tidak langsung bisa melesat ke skala besar, tetapi bisa dimulai dari usaha yang lebih kecil, yakni usaha mikro. Usaha yang dikategorikan mikro adalah usaha yang memiliki aset kurang dari Rp50 juta.
Sebagai pengusaha kita harus berani menentang mitos yang ada, seperti anggapan bahwa usaha butuh modal yang besar, usaha hasil warisan, dll. Usaha bukan hanya berisi spekulasi dan perjudian, tetapi berasal dari perencanaan. Ia menegaskan bahwa usaha yang sukses bukan karena hoki dan kebetulan. “Semua usaha itu berdasarkan calculated risk, semua ada ilmunya,” ujar Yanty.
Jika ingin jadi pengusaha, kita harus senantiasa menggali sifat pengusaha yang ada dalam diri masing-masing. "Hanya kita yang bisa mendorong diri kita menjadi pengusaha, tidak bisa orang lain,” pungkasnya.
Beberapa sifat dasar yang harus dimiliki yakni, pencipta perubahan, diferensiasi, dinamis, anti kemapanan, pengetahuan dan pengalaman, pakar tentang diri sendiri, melayani. Dalam berbisnis kita harus bisa mengukur kemampuan diri, tools yang dapat digunakan adalah analisis SWOT. Setelah itu kita harus kenali jenis usaha yang sesuai dengan diri kita itu apa.
Menurutnya, semua usaha memiliki potensinya masing-masing. Terkadang dibutuhkan keterampilan untuk melihat lebih luas dibandingkan permasalahan yang dihadapi untuk bisa terus melanjutkan peluang yang sudah ada.
Reporter: Kevin Agriva Ginting (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2020)