Membentuk Karakter Diri untuk Bersaing di Dunia Global
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung kembali melaksanakan kuliah umum Studium Generale KU-4078 secara daring, Rabu (21/10/2020). Pembicara kali ini adalah Pambudi Sunarsihanto seorang HR Director Blue Bird Group Chairman dan ASEAN Human Development Organization.
Pambudi Sunarsihanto merupakan alumni Teknik Industri ITB 1986. Ia telah malang melintang di ranah telekomunikasi hingga transportasi. Sejak 2013 sampai saat ini, ia memilih bekerja pada bidang sumber daya manusia (SDM) di beberapa perusahaan. Dalam menjalani hidupnya, ia berpegang pada prinsip learning, performing dan developing.
Kuliah umum ini dimulai dengan paparan mengenai krisis yang dihadapi Indonesia dikarenakan pandemi COVID-19. Kondisi ini tentu menimbulkan ketakutan termasuk di kalangan mahasiswa terutama mengenai kesulitan dalam memperoleh pekerjaan. Pambudi memberikan motivasi untuk tidak perlu takut dengan kondisi saat ini, justru orang sukses itu tidak lahir begitu saja namun dibentuk oleh keadaan. “Krisis saat ini menjadi kesempatan untuk membentuk diri menjadi pribadi tangguh, dimulai dari berjuang meminimalisir dampak dari krisis, berjuang untuk bisa bertahan dan berinvestasi untuk masa depan melalui pengembangan skill dan pengetahuan,” ujarnya.
Selama perjalanan kariernya, Pambudi menemukan fenomena orang Indonesia sulit bersaing di dunia global. Kondisi ini tidak jauh dari karakter yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia yang rendah hati, dan adanya peribahasa seperti “Tong kosong nyaring bunyinya” dan “Air beriak tanda tak dalam”. Menurutnya, peribahasa tersebut mengisyaratkan untuk tidak banyak bicara, karena yang banyak bicara dicap tidak pintar. Sedangkan karakter pendiam dan rendah hati sudah tidak cocok lagi dengan zaman sekarang.
Masyarakat Indonesia juga sering dimanja sejak kecil sehingga terbiasa hidup nyaman. Sayangnya, selain ingin hidup nyaman, orang Indonesia juga ingin sukses. Padahal kenyamanan dan kesuksesan adalah dua hal yang tidak dapat berjalan bersama-sama. Pola pikir ini harus diubah menjadi bisa nyaman dengan ketidaknyamanan.
Menurutnya, saat ini dunia kerja membutuhkan seseorang yang memiliki kompetensi bagus, punya kepercayaan diri tinggi, mampu berkomunikasi dengan baik, dapat beradaptasi dengan cepat dan yang terpenting mampu memimpin sebuah tim.
Ia pun memberikan tips menjadi pemimpin yaitu dimulai dari memimpin diri. Untuk menjadi pemimpin diri sendiri, mulailah dengan memiliki tujuan hidup yang jelas, kemudian visualisasikan tujuan tersebut bisa dalam bentuk foto, poster, dll. Selanjutnya adalah bekerja keras untuk mewujudkan tujuan tersebut. “Orang-orang luar biasa adalah orang biasa yang melakukan hal-hal luar biasa,” ujar Pambudi.
Tips terakhir adalah menemukan keunikan diri masing-masing, sehingga menjadi nilai lebih dibandingkan orang lain. Sehingga ia berpesan, kepada mahasiswa untuk belajar meningkatkan kemampuan interpersonal selain kemampuan akademis. “Jika Anda nanti ingin dipromosikan dalam pekerjaan, belajarlah untuk berinteraksi dengan manusia. Tingkatkan teamwork dan tingkatkan leadership Anda,” ujarnya.
Studium Generale tersebut dibuka terlebih dahulu oleh Dr. G. Prasetyo Adhitama S.Sn., M.Sn., selaku Direktur Kemahasiswaan dengan moderator Ir. Hendri Syamsudin M.Sc., Ph.D. Tayangan ulang kuliah umum dapat disaksikan ulang pada tautan: https://www.youtube.com/watch?v=BdqHiJ-HiKk
Reporter: Indah Lestari Madelin (Teknik Lingkungan, 2016)