Natamorta: Hadirkan Kehidupan Melalui Pameran
Oleh Ahmad Furqan Hala
Editor Ahmad Furqan Hala
BANDUNG, itb.ac.id - Program studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB menyelenggarakan pameran karya cipta mahasiswa yang bertajuk Natamorta. Natamorta dilaksanakan pada hari Kamis hingga Sabtu kemarin (21-23/02/13). Pameran ini dilaksanakan di Gedung Perusahaan Gas Negara (PGN), Jalan Braga, Bandung. Selama tiga hari, karya cipta mahasiswa DKV dipamerkan dalam enam ruangan berbeda di gedung PGN.
Tema yang diangkat pada pameran karya ini adalah kehidupan. Natamorta sendiri berasal dari kata natal, yang berarti kelahiran dan mortal yang berarti kematian. Terdapat enam karakter karya yang terbagi dalam enam ruangan dalam ruang PGN. Karakter karya pertama adalah "Birth". Jenis karya yang tergolong ke dalam karakter ini adalah jenis karya yang mengangkat tema kelahiran sebagai tema pamerannya. Karakter kedua adalah "Juvenile", atau masa kanak-kanak. Kebanyakan karya yang tergolong pada karakter ini mengangkat kembali memori-memori masa kecil pengunjung, seperti mainan-mainan populer, foto-foto kanak-kanak serta lingkungan kanak-kanak yang bahagia.
Karakter karya ketiga yang diangkat pada Natamorta adalah "Transition". Karakter karya ini menunjukkan kehidupan remaja yang selalu ingin bebas dan masih mencari jati diri. Terdapat karya yang menunjukkan perubahan mode rambut, atau pakaian yang terbilang sering diikuti oleh remaja sesuai perkembangan jaman. Karakter karya keempat adalah "Mature". Pada ruangan bertema Mature ini, digambarkan kehidupan dewasa yang rumit dengan berbagai tanggung jawab dan pekerjaan, namun dalam bentuk yang menarik. Karakter kelima adalah "Experience". Penggambaran tema ini melalui karya digital maupun tiga dimensi yang menunjukkan ekspresi kehidupan pada masa tua, seperti agnosia (ketidakmampuan untuk merasakan benda dengan indranya, red.), kedekatan dengan kematian dan lainnya. Karakter keenam dalam Natamorta adalah "End". Pada karakter ini digambarkan kematian sebagai suatu hal yang sakral, melalui kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat diambil dari kematian.
Pengunjung diajak untuk merasakan esensi kehidupan melalui gambaran tahap-tahap kehidupan manusia, ditambah dengan suasana dan properti yang menarik. Pada aula gedung PGN ini, terdapat proyeksi gambar jam dinding besar yang akan berbunyi setiap lima belas menit. Hal ini ibaratnya adalah pengingat bahwa pengunjung telah melewatkan beberapa waktu kehidupannya dalam pameran ini.
Ajang Apresiasi Seni serta Pengembangan Bakat Seni dan Kewirausahaan
Seni, seperti yang diangkat melalui Pameran Natamorta dapat digunakan sebagai media untuk menunjukkan kehidupan. Seni juga dapat digunakan untuk menunjukkan ekspresi-ekspresi lain dalam kehidupan. Melalui Natamorta, pengunjung diajak untuk meberikan apresiasi seni pada hasil karya mahasiswa DKV ini.
Rangkaian acara Natamorta dimulai dengan pre-event workshop "Talking Visually", yang diadakan pada Sabtu (09/02/13). Workshop ini membagikan pengetahuan untuk mengekspresikan kehidupan melalui gambar dan komik. Pada workshop ini yang menjadi pembicara adalah komikus nasional, Is Yuniarto dan ilustrator serta seniman komik internasional, Ario Anindito.
Rangkaian acara selanjutnya adalah workshop fotografi dan talkshow kewirausahaan bertajuk "Talkshow Creative Enterpreneurship", yang mengundang pengusaha-pengusaha kreatif seperti dari uncl347, Creavi dan lainnya. Uncl347 dikenal melalui produk-produk garmen seperti baju, tas dan sepatunya, serta sudah tersebar secara nasional. Selain itu juga ada kompetisi menggambar digital yangdapat diikuti oleh umum. Kompetisi menggambar digital ini menggunakan pad digital yang dapat menghubungkan kursor gambar dengan komputer.
Melalui rangkaian-rangkaian acara ini, pengunjung tidak hanya dapat menikmati hasil karya seni mahasiswa melalui pameran seni, melainkan juga dapat mengembangkan bakat seni, fotografi serta kewirausahaan kreatifnya.
Karakter karya ketiga yang diangkat pada Natamorta adalah "Transition". Karakter karya ini menunjukkan kehidupan remaja yang selalu ingin bebas dan masih mencari jati diri. Terdapat karya yang menunjukkan perubahan mode rambut, atau pakaian yang terbilang sering diikuti oleh remaja sesuai perkembangan jaman. Karakter karya keempat adalah "Mature". Pada ruangan bertema Mature ini, digambarkan kehidupan dewasa yang rumit dengan berbagai tanggung jawab dan pekerjaan, namun dalam bentuk yang menarik. Karakter kelima adalah "Experience". Penggambaran tema ini melalui karya digital maupun tiga dimensi yang menunjukkan ekspresi kehidupan pada masa tua, seperti agnosia (ketidakmampuan untuk merasakan benda dengan indranya, red.), kedekatan dengan kematian dan lainnya. Karakter keenam dalam Natamorta adalah "End". Pada karakter ini digambarkan kematian sebagai suatu hal yang sakral, melalui kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat diambil dari kematian.
Pengunjung diajak untuk merasakan esensi kehidupan melalui gambaran tahap-tahap kehidupan manusia, ditambah dengan suasana dan properti yang menarik. Pada aula gedung PGN ini, terdapat proyeksi gambar jam dinding besar yang akan berbunyi setiap lima belas menit. Hal ini ibaratnya adalah pengingat bahwa pengunjung telah melewatkan beberapa waktu kehidupannya dalam pameran ini.
Ajang Apresiasi Seni serta Pengembangan Bakat Seni dan Kewirausahaan
Seni, seperti yang diangkat melalui Pameran Natamorta dapat digunakan sebagai media untuk menunjukkan kehidupan. Seni juga dapat digunakan untuk menunjukkan ekspresi-ekspresi lain dalam kehidupan. Melalui Natamorta, pengunjung diajak untuk meberikan apresiasi seni pada hasil karya mahasiswa DKV ini.
Rangkaian acara Natamorta dimulai dengan pre-event workshop "Talking Visually", yang diadakan pada Sabtu (09/02/13). Workshop ini membagikan pengetahuan untuk mengekspresikan kehidupan melalui gambar dan komik. Pada workshop ini yang menjadi pembicara adalah komikus nasional, Is Yuniarto dan ilustrator serta seniman komik internasional, Ario Anindito.
Rangkaian acara selanjutnya adalah workshop fotografi dan talkshow kewirausahaan bertajuk "Talkshow Creative Enterpreneurship", yang mengundang pengusaha-pengusaha kreatif seperti dari uncl347, Creavi dan lainnya. Uncl347 dikenal melalui produk-produk garmen seperti baju, tas dan sepatunya, serta sudah tersebar secara nasional. Selain itu juga ada kompetisi menggambar digital yangdapat diikuti oleh umum. Kompetisi menggambar digital ini menggunakan pad digital yang dapat menghubungkan kursor gambar dengan komputer.
Melalui rangkaian-rangkaian acara ini, pengunjung tidak hanya dapat menikmati hasil karya seni mahasiswa melalui pameran seni, melainkan juga dapat mengembangkan bakat seni, fotografi serta kewirausahaan kreatifnya.