Mengenal Perkembangan Industri Minyak dan Gas Lebih Dalam

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id--Fakultas Teknik Sipil dan Lingkung ITB (FTSL-ITB) kembali menggelar kuliah umum membahas Oil and Gas Offshore Project, Kamis (6/5/2021). Webinar ini dibawakan oleh Jerry J. Mintaredja, Sr. Facility Engineer Starborn Energy Bontang PTE LTD. Kuliah umum ini dilaksanakan melalui platform Zoom dan disiarkan langsung melalui YouTube FTSL ITB Official.

Mengenal Oil and Gas Upstream

Jerry mengatakan, di industri oil and gas upstream terdapat lima bagian pemrosesan, dimulai dari discovery, evaluation, development, production, hingga proses abandonment. Proses discovery dan evaluation merupakan tahapan eksplorasi yang masih terpaku pada penentuan prospek lapangan yang akan ditinjau dan menghitung potensi serta cadangan sumber daya yang ada di dalamnya. Proses ini dapat berlangung selama 5–10 tahun. Proses development, production, dan abandonment termasuk dalam tahapan produksi yang berlangsung selama kurang lebih 15–30 tahun.

Dia menekankan bahwa proyek minyak dan gas (migas) bukanlah proyek yang sifatnya jangka pendek. Durasi prosesnya tergantung dengan potensi minyak dan gas yang tersedia. Prosesnya pun kompleks dan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Rata-rata durasi kontrak industri ini berlaku selama 40 tahun.

Basic of Offshore Surface Facilities Engineering and Design

Setiap gas memiliki spesifikasi yang berbeda. 83% kandungan gas adalah metana. Spesifikasi yang ditetapkan harus sesuai dengan spesifikasi jual. Berdasarkan spesifikasi ini, dilakukan simulasi dengan menggunakan proses engineering. Setiap proses yang dilakukan akan menghasilkan keluaran yang berbeda pula, misalnya dibutuhkan gas yang bersih dari CO2 maka harus digunakan removal yang sesuai.

“Ada 5–6 metode yang digunakan dalam production separator. Metode yang sering digunakan adalah dengan gaya gravitasi. Melalui pemisahan ini, gas, oli, dan air akan terpisah. Selain itu, Jerry juga menjelaskan komponen platform, yaitu deck/topside, jacket, dan piles,” ucapnya.

Seluruh proses ini diawali dengan kriteria desain, yaitu panduan untuk memulai suatu proyek. Umumnya setiap proyek berbeda desainnya karena disesuaikan dengan kedalaman laut yang berbeda pula. Ada pula kode and standar yang dimiliki tiap perusahaan atau ada yang sifatnya internasional.

Setelah itu kemudian dengan analisis struktural yang merupakan proses kalkulasi yang keluarannya dapat berupa gambar. Proses terakhir adalah pabrikasi. Segala sesuatu yang telah dihitung dan digambar akan diimplementasikan dalam proses ini yang diawali dengan pembelian barang.

Reporter: Hanan Fadhilah Ramadhani (Teknik Sipil Angkatan, 2019)