Menjadi Peneliti Fisika Tingkat Dunia di CERN Summer Student Programme 2014
Oleh Annisa Mienda
Editor Annisa Mienda
Bima yang ingin mendalami ilmu tentang material elektronik mendapat proyek untuk mempelajari detektor yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi partikel yang memiliki momentum sangat besar. Detektor tersebut bekerja dengan cara mendeteksi Foton Cherenkov yang dihasilkan oleh partikel tersebut. Ketika melewati suatu medium tipis, salah satunya Cesium Iodide (CsI), foton yang memiliki kecepatan yang lebih besar dari kecepatan cahaya di medium dapat terdeteksi akibat adanya efek foto elektrik. Dalam proyek tersebut, Bima harus mempelajari cara pembuatan lapisan tipis tersebut dengan menggunakan Evaporation Chamber, melakukan pengukuran dengan Measurement Chamber, serta menganalisis efisiensi kuantum dari lapisan tipis Cesium Iodide.
Lain halnya dengan Bima, Bagus yang ingin mendalami ilmu tentang computer engineering dan very large scale integrated circuit mendapat proyek untuk mempelajari sistem akuisisi data berkecepatan tinggi. System ini dibuat khusus oleh CERN untuk dipasang dan digunakan pada eksperimen yang akan dilakukan setelah Large Hadron Collider menyelesaikan masa Long Shutdown pertama. Ia harus melakukan serangkaian pengujian terhadap modul ReadOutDriver dan BackOfCrate. Kedua modul ini memiliki komponen utama berupa Field Programmable Gate Array (FPGA) dan Digital Signal Processor (DSP), sehingga sangat cocok untuk mengaplikasikan ilmu yang dipelajari selama perkuliahan di Teknik Elektro ITB. Lebih jauh lagi, Bima juga harus merancang suatu sistem pengujian otomatis yang mudah dioperasikan namun tetap komprehensif.
Bima dan Bagus berharap agar semakin banyak mahasiswa Indonesia yang berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan berbagai lembaga riset dunia, salah satunya CERN. Terlebih lagi, di tahun depan CERN akan kembali mengadakan CERN Summer Student Programme 2015. "Ini kesempatan dan pengalaman yang sungguh luar biasa bisa belajar di CERN, berinteraksi dengan orangorang hebat di dalamnya, serta mengunjungi Eropa dan melihat dunia," kata Bima dengan penuh semangat. "Delapan minggu yang tidak akan terlupakan, penuh pengalaman baru dan ilmu baru yang diperoleh. Sangat menyenangkan bisa merasakan kehidupan seharihari di laboratorium fisika partikel terbesar di dunia, berinteraksi dengan orangorang hebat dari berbagai negara, dan membawa nama Indonesia di dunia Internasional," tambah Bagus.
Dok. pribadi