Menuju IKN Berdaya, Tim Dosen ITB Perkuat Manajemen Usaha Kelompok Masyarakat Lokal

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

JATINANGOR, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) turut serta dalam upaya mengembangkan manajemen usaha kelompok masyarakat lokal di Ibu Kota Negara (IKN) melalui "Program Pengembangan Kapasitas Masyarakat oleh Tim Dosen ITB". Program tersebut berlangsung di Desa Bumi Harapan, Kabupaten Penajam Paser Utama, Provinsi Kalimantan Timur, dari Juni hingga November 2023.

Ketua Program Pengembangan Kapasitas Masyarakat, Dr. Ir. Mia Rosmiati, M.P., mengatakan, program tersebut bertemakan, “Penguatan Manajemen Usaha Kelompok Masyarakat sebagai Lokomotif Pengembangan Urban Farming di Wilayah IKN”. Tujuan utama kegiatan tersebut untuk mempersiapkan penduduk IKN agar dapat mengelola usaha, khususnya di sektor pertanian secara urban farming.

"IKN akan menjadi kota metropolitan. Jadi kita menyiapkan sumber daya manusia lokal yang dapat mengelola dan memanfaatkan lahan sempit di sekitar pekarangan," ujar Dr. Mia Rosmiati.

   

Tim Dosen ITB bekerja sama dengan penduduk lokal untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang manajemen usaha, yang dinilai menjadi kunci menjalankan usaha pertanian yang sukses dan berkelanjutan. Penguatan manajemen usaha dilakukan melalui penguatan organisasi masyarakat dan penguatan sistem usaha. Beberapa fokusnya adalah perencanaan budidaya baik jenis komoditas, pola tanam, hingga pengolahan dan pemasaran produk.

Program ini menjadi bukti kepedulian ITB terhadap masyarakat IKN yang diharapkan mampu bersaing dengan tenaga kerja dari luar IKN.

Dalam prosesnya, usaha untuk mengumpulkan masyarakat menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, pendekatan secara dasawisma (kelompok masyarakat yang terdiri atas 11-20 rumah) serta melalui tokoh masyarakat cukup efektif. Hasilnya, tingkat partisipasi masyarakat dalam program ini cukup baik.

"Sebagus apapun program yang kita tawarkan, tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah. Kita harus memiliki key person dari masyarakat yang memudahkan kita untuk berkordinasi dan memonitor keberjalanan program. Beberapa key person di sana itu para ketua RT dan kaur di desa, juga ketua kelompok masyarakat," ujar Dr. Mia Rosmiati.

Di sisi lain, terdapat empat mahasiswa ITB yang ikut terlibat dalam program tersebut. Mereka berkontribusi penting dalam berkomunikasi dan bekerja sama dengan masyarakat setempat.

Dari segi keberlanjutan, dukungan dari pemerintah desa membantu memastikan program pengabdian masyarakat dapat berlanjut. Produk-produk pertanian yang dihasilkan diharapkan akan mendapatkan dukungan dari pemerintah desa dalam hal pemasaran.

“Terkait kelembagaan sistemnya bagus, nanti kami harapkan tiap rumah duplikasi dari konsepnya ITB, kita jual wisata metik sayur segar. Mudah-mudah terlaksana didukung oleh banyak pihak,” ujar Ito, salah seorang warga desa.

Tim dosen ITB berharap ke depannya program yang dijalankan tersebut akan menjadi contoh yang dapat diadopsi oleh banyak rumah tangga, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta mendukung ketahanan pangan di wilayah IKN.

Reporter : Ardiansyah Satria Aradhana (Rekayasa Pertanian, 2020)

Editor: M. Naufal Hafizh