Metalurgi ITB: Tingkatkan Pemahaman Pengolahan Tembaga Melalui Kuliah Tamu
Oleh Adhitia Gesar Hanafi
Editor Adhitia Gesar Hanafi
Hadir sebagai pemateri dalam kuliah tamu, Erika Silva, ST., (Teknik Pertambangan 1997) yang sekarang menjadi superintendent PT Freeport Indonesia, dan Dr. Ir Sunara Purwadaria, M.Met.E., sebagai Senior Technical Adviser PT Freeport Indonesia. Pada sesi pertama kuliah tamu yang dimulai pukul 13.30 WIB, Erika Silva memaparkan proses pertambangan, hingga pengolahan mineral tembaga menjadi konsentrat yang siap untuk dimurnikan melalui proses peleburan, serta kondisi terkini dan rencana pengembangan PT Freeport Indonesia sebagai salah satu perusahaan tambang tembaga di Indonesia. Dalam paparanya, Erika menuturkan bahwa Freeport Indonesia, selain akan melakukan tambang bawah tanah untuk keseluruhan proses penambanganya pada masa mendatang, PT Freeport Indonesia telah memulai pembangunan smelter untuk memenuhi permintaan peraturan yang berlaku.
Pada sesi berikutnya, Sunara sebagai dosen Program Studi Teknik Metalurgi ITB yang telah purna bakti pada 2014, memaparkan ragam-ragam inovasi teknologi yang akan diterapkan PT Freeport Indonesia pada smelter yang sedang dikerjakanya. Turut disebutkan oleh Sunara, bahwa kedepanya Freeport Indonesia akan turut melakukan produksi terhadap berbagai logam-logam berharga seperti emas, perak, timbal, vanadium, dan selenium, yang terkandung dalam produk sampingan pemurnian tembaga (anode slime), melalui unit pengolahan Precious Metal Refinery (PMR) yang belum dimiliki Freeport saat ini.
Sebagai salah satu peserta kuliah tamu, Aristya Putra Marzuki (Teknik Metalurgi 2012) sekaligus sebagai Ketua Ikatan Mahasiswa Metalurgi (IMMG) ITB, berpendapat kuliah tamu seperti ini memberikan wawasan tambahan, terlebih lagi pemateri adalah sosok-sosok yang berhubungan langsung di industri terkait. "Harapanya, diadakan lagi kuliah tamu dengan tema strategis yang terkait industri metalurgi, sehingga hubungan antar civitas akademik dan industri menjadi semakin baik dan dapat menjadi awal terjalinya kerjasama," tutur Aristya.