MGG ITB Lakukan Pembinaan Sanggar Kesenian Tari Bali Lewat FTB XVII

Oleh Edo Belva

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-41, Maha Gotra Ganesha (MGG) ITB kembali mengadakan serangkaian acara yang berhubungan dengan Bali. Salah satu acaranya adalah Festival Tari Bali yang ke-17 (FTB XVII). Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Barat ITB pada hari Jumat-Minggu (21-23/09/12) kemarin.

FTB XVII merupakan kegiatan lomba tari Bali yang diikuti oleh sanggar tari Bali se-Jawa. Kegiatan ini sebenarnya diadakan dua tahun sekali dan selalu mendapatkan animo yang tinggi dari peserta. Hal itu dapat terlihat dari total peserta yang mengikuti kegiatan ini mencapai 284 peserta.

Secara keseluruhan, lomba ini dibagi menjadi tiga kategori besar. Kategori pertama adalah kategori perorangan. Kategori ini dibagi lagi menjadi tiga sub kategori, yaitu anak-anak, remaja dan dewasa. Kategori kedua, kategori beregu yang juga dibagi lagi menjadi dua sub kategori berdasarkan umur.

Dan kategori yang terakhir adalah kategori palegongan. Tari palegongan merupakan tarian yang menggambarkan kebudayaan pada masa kerajaan. "Tarian jenis ini merupakan salah satu tarian paling sulit di Bali," ujar Made Ian Maheswara Supriyatna (Teknik Kimia 2009) selaku ketua Dies MGG ke 41 ini.

Tiga orang juri didatangkan langsung dari Bali untuk menilai perlombaan kali ini. Dan penilaian yang dilakukan adalah teknik tarian, tata rias, bentuk dan keharmonisan tari Bali tersebut.

Pemenang pada perlombaan kali ini akan mendapatkan trophy juara, sertifikat serta piala bergilir. Terdapat tiga piala bergilir yang diperebutkan pada FTB XVII ini. Ketiganya yaitu piala bergilir Pemerintah Daerah Bali, piala bergilir kementrian Budaya dan Pariwisata serta piala bergilir dari rektorat ITB.

"Meskipun kami tidak memberikan hadiah berupa uang tunai, namun animo peserta masih sangat tinggi untuk mengikuti perlombaan ini," ujar Ian. "Selain itu hal itu juga menunjukan bahwa acara ini merupaketan acara yang bergengsi," tambahnya.

Ian berharap, perlombaan ini dapat menjadi sarana unjuk gigi oleh berbagai sanggar tari bali. "Sanggar tari Bali kebanyakan bukan diisi oleh orang Bali, melainkan orang-orang yang peduli dan mencitai kebudayaan Bali," ungkapnya. "Saya berharap sanggar-sanggar tersebut menjadi semakin bersemangat untuk melestarikan tari Bali," tambah Ian.

Selain FTB XVII ini, masih terdapat serangkaian acara lain. Pada Minggu ini (23/09/12) akan ada festival Baleganjur. Selain itu akan ada malam pegelaran 'Bali Kreasi'. Pagelaran puncak yang akan menutup rangkaian acara Dies MGG ini diselenggarakan di Dago Tea House pada hari Minggu (30/09/12). 
 


scan for download