Mind Over Matter, Ketika Pikiran Menunjukkan Kekuatannya

Oleh Christanto

Editor Christanto

BANDUNG, itb.ac.id - Otak menyimpan suatu kekuatan yang luar biasa, yang mampu membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Terinspirasi untuk menggali lebih dalam tentang rahasia kekuatan otak, Himpunan Mahasiswa Elektro ITB mengadakan seminar bertajuk "Mind Over Matter" yang berlangsung di Auditorium Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB pada Sabtu (01/05/10).
Mind Over Matter merupakan suatu kemampuan otak untuk mengontrol dan mempengaruhi tubuh atau objek. Dengan mengoptimalkan kekuatan pikiran, seseorang dapat melakukan sebuah fenomena telekinesis atau menggerakkan sesuatu tanpa disentuh, bahkan untuk sesuatu yang lebih dari itu. Seminar ini mencoba mengupas tentang cara mengoptimalkan kerja otak untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Mengenal Otak Lebih Dalam


Guru Besar Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Prof. Dr. Teguh A. Suhatno, Sp.S(K), turut hadir dalam seminar tersebut. Dalam paparannya, beliau menjelaskan bahwa otak merupakan suatu jejaring bioelektrik yang sangat kompleks. "Setiap sel dapat mengadakan hubungan dengan sel lain dengan variabel mencapai 150 triliyun," ungkapnya.

Di dalam otak, terjadi berbagai aktivitas jejaring otak yang merupakan reaksi otak dalam berpikir terhadap semua stimulasi pengindraan. Stimulasi ini dapat berasal dari lingkungan alam, individu, komunitas, maupun dari angan-angan ataupun mimpinya. Selanjutnya, stimulasi ini akan menyebabkan sistem dan tubuh untuk beraksi. Hal inilah yang menyebabkan otak dapat diprogram sesuai keinginan, bahkan dari mimpi sekalipun.

Peran Teknik Biomedika

Seminar tersebut juga menghadirkan Guru Besar Kelompok Keahlian Teknik Biomedika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB, Prof. Dr. Tati R. Mengko. Beliau menjelaskan bahwa teknik biomedika sebagai bidang multidisiplin yang menerapkan berbagai metode rekayasa, sains, dan teknologi, diaplikasikan untuk membantu pemecahan masalah kesehatan masyarakat.

Teknik biomedika terkait langsung dengan kebutuhan primer masyarakat, dengan ruang gerak seperti perancangan instrumen, sistem, pemodelan, analisis, atau rekayasa kimia. Hingga saat ini, teknologi memberikan kontribusi nyata yang sangat besar untuk menunjang perkembangan dunia kesehatan.

Analisis mekanisme kerja otak dan kekuatan pikiran merupakan salah satu hal yang bisa digali lebih dalam dari penerapan teknik biomedika. Electroencephalogram (EEG) misalnya, merupakan sebuah instrumen yang dihasilkan teknik biomedika yang berfungsi untuk menampilkan sinyal-sinyal yang bekerja dalam otak.

Teknologi Siap Membantu


Pembicara lain dari STEI ITB, Dr. Adi Indrayanto dan Dr. Ari Setijadi, mengungkapkan bahwa teknologi yang ada telah dirancang untuk mendeteksi sinyal-sinyal otak dan mengkonversikannya ke dalam bentuk lain. Metode lain yang sedang dikembangkan adalah untuk memasukkan sinyal ke dalam otak, sehingga otak dapat menangkap sinyal yang diberikan.

Realisasi dari hal ini membutuhkan mekanisme yang disebut brain computer interface. Mekanisme ini dimulai dari pemantauan aktivitas di otak, kemudian sinyal di otak diproses dan diterjemahkan ke dalam perintah. Mekanisme ini akan berakhir pada feedback tertentu.

Sejauh ini, STEI ITB telah menghasilkan beberapa teknologi yang berhubungan dengan kerja otak. Alat-alat ini seluruhnya bekerja dengan memanfaatkan sinyal-sinyal yang ada di otak untuk menghasilkan suatu fungsi tertentu, misalnya:
  • Pengendalian robot dengan gelombang otak
  • Gaming dengan menggunakan alpha brainware
  • Sleep alarm