Tim Teknik Perminyakan ITB Kampus Cirebon Juara Kompetisi Internasional Petrolida 2 Tahun Beruntun
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
SURABAYA, itb.ac.id – Tim Mahasiswa Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Cirebon kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang internasional. Mereka memenangkan ajang Petroleum Integrated Days (Petrolida) ITS dua tahun beruntun. Tim Audaces meraih juara pertama pada tahun 2023, diikuti oleh Tim Invictus yang mempertahankan gelar juara pada tahun 2024.
Pada tahun 2023, Tim Audaces terdiri atas tiga Mahasiswa Teknik Perminyakan 2021, yaitu Adam Adrian Novaldino (Adam), Athallah Akmal Rama Petrova (Petro), dan Immanuel Saul (Noel). Pada tahun 2024, Tim Invictus beranggotakan, Adam, Petro, dan Muhammad Rivai (Rivai).
Petroleum Integrated Days (Petrolida) diselenggarakan Society of Petroleum Engineering, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Student Chapter (SPE ITS SC). Ajang ini merupakan salah satu kompetisi perminyakan internasional tahunan terbesar di Indonesia. Kompetisi ini terdiri atas berbagai kategori, di antaranya Business Case Competition (2023) dan Case Study Competition (2024).
Tema lomba pada tahun 2023, yakni "Creating Sustainable Grab Campaigns to Retain Existing Users and Acquiring Competitors Loyal Users". Pada kompetisi ini, peserta diminta membuat solusi bagi Grab Indonesia untuk mempertahankan pengguna yang sudah ada dan menarik pengguna setia dari kompetitor dengan solusi yang feasible dan profitable.
Pada tahun 2024, lomba bertema “Fueling Green Revolutionary Breakthroughs in Advancing Sustainable Oil and Gas Production”. Peserta diberikan studi kasus tentang masalah loose sand pada suatu sumur di Indonesia dan diminta untuk memberikan inovasi dan solusi dalam bentuk program komplesi, sembari mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan.
“Petrolida adalah salah satu lomba perminyakan internasional tahunan terbesar di Indonesia. Sebagai mahasiswa teknik perminyakan, tentu kami sangat tertarik. Apalagi dua orang dari tim kami sudah pernah menjuarainya tahun lalu. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk mempertahankan titel tersebut,” ujar Adam.
Petro mengatakan, motivasi utama tim kami adalah belajar karena case study competition ini adalah tema perlombaan yang baru kami ikuti. “Selain itu, ada rasa ingin kembali menjuarai perlombaan yang tahun lalu juga sudah kami menangkan,” katanya.
Dalam Business Case Competition 2023, Tim Audaces membawakan solusi yang realistis dan sesuai dengan praktik industri. Mereka mengumpulkan dan menganalisis data sumur yang ada, mempertimbangkan solusi yang cost-effective dan ramah lingkungan, serta menyimulasikan berbagai skenario untuk memilih solusi terbaik. Hasil karya mereka berupa program komplesi bagi sumur yang disertai skematik sumur, konfigurasi tubing, program perforasi, dan rekomendasi artificial lift yang tepat.
Pada Case Study Competition 2024, Tim Invictus menyusun solusi bagi masalah loose sand pada sumur di Indonesia. Mereka membuat program komplesi lengkap yang mencakup skematik sumur, konfigurasi tubing, dan program perforasi, serta mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial dari solusi yang diusulkan.
“Untuk lomba BCC di Petrolida ITS 2023, kami bertanya kepada kakak tingkat yang sudah pernah menjuarai lomba sejenis, yaitu Kak Indira Gabriella, dan mengikuti sarannya untuk menjawab objektif-objektif yang ada di case yang diberikan. Untuk lomba CSC di Petrolida ITS 2024, kami menerapkan workflow yang sama, yaitu brainstorming, riset, dan penyusunan strategi. Kami juga fokus latihan presentasi agar dapat mempersuasi juri untuk yakin terhadap ide kami,” kata Noel.
Tim percaya bahwa brainstorming dan riset adalah fondasi terpenting untuk menyelaraskan ide-idenya. Selain itu, mereka melakukan latihan presentasi dengan fokus agar bisa percaya diri dan jelas dalam menyampaikan ide. Strategi khusus yang mengantarkan mereka pada kemenangan adalah mengetahui informasi riil sumur dan lapangannya. Dengan memahami lapangan, mereka dapat lebih tepat dalam mengambil keputusan karena sudah ada bukti nyata yang mendukung. Menurut mereka, faktor kunci kesuksesannya adalah pengetahuan mendalam tentang komplesi dan histori lapangan dari kasus yang diberikan. Kedua hal ini sederhana namun sangat krusial.
“Banyak baca, belajar, dan percaya diri. Tiga hal simpel ini yang memberikan kami kemenangan,” ujar Rivai.
Prestasi tim mahasiswa Teknik Perminyakan ITB Kampus Cirebon di Petrolida ITS 2023 dan 2024 menunjukkan bahwa kerja keras, inovasi, dan kolaborasi yang baik dapat membawa mahasiswa meraih prestasi gemilang di tingkat internasional. Prestasi ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berusaha dan tidak takut mencoba hal-hal baru dalam bidang akademik maupun nonakademik.
Reporter: Muhammad Tegar Dewantara (Teknik Perminyakan, 2021)