Dalam kunjungan tersebut diperlihat perlengkapan riset untuk survei di laut dan di pesisir seperti drone. Selain ke kampus ITB Cirebon, kunjungan juga dilakukan untuk melihat peralatan riset seperti Kapal Survei ARA (di pelabuhan) untuk kegiatan penelitian dan eksplorasi kelautan yang dilengkapi dengan alat survei Multibeam Echosounder, Single Beam Echosounder, Conductivity Temperature Depth, Grab Sampler, Tide Gauge.

“Melalui hibah peralatan tersebut ITB tentunya mendapatkan banyak manfaat dari kerja sama yang dilakukan,” kata Dr.rer.nat. Mutiara Rachmat Putri, S.Si., M.Si., dari Kelompok Keahlian Oseanografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB). Kerja sama dengan Korea Selatan ini adalah implementasi dari diresmikannya Pusat Penelitian Kerja Sama Teknologi Kelautan (PPKTK). Selain pemberian hibah alat, dalam kerja sama ini juga ITB mendapatkan benefit berupa pemberian beasiswa studi magister (S2) bagi 20 mahasiswa ITB.

Mutiara melanjutkan, kerja sama tersebut dimulai sejak 2018 lalu di mana pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Ministry of Oceans and Fisheries Korea menjalin kerja sama di bidang riset dan kelautan. Kerja sama tersebut kemudian diserahkan kepada Institut Teknologi Bandung pada Program Studi Oseanografi dan Korea Institute of Ocean Science and Technology (KIOST).

Pada Juni lalu, telah diselenggarakan kegiatan Korea-Indonesia Ocean ODA Research Equipment Handover Ceremony. Untuk kapal ARA, ITB juga bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia II untuk menempatkan kapal secara gratis di Pelabuhan. Dengan kerja sama tersebut, dapat memperkuat hubungan bilateral antara ITB-Korea.

Dokumentasi Foto: FITB ITB