Mitsubishi & LPIK ITB Joint Lecture : Additive Manufacturing

Oleh Adi Permana

Editor Vera Citra Utami

BANDUNG, itb.ac.id – Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung (LPIK ITB) dan Mitsubishi Power menggelar intensive course berseri dengan nama Clean Energy: Additive Manufacturing pada Selasa (30/03/2021).

Webinar ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom dan dipandu oleh Dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB Dr.Eng. Bentang Arief Budiman, S.T., M.Eng. sebagai moderator. Pemaparan materi pada webinar ini dibawakan oleh dua narasumber yaitu Ketua LPIK ITB dan dosen FTMD ITB Ir. Sigit P. Santosa, MSME, Sc.D., IPU dan Engineer Manager Mitsubishi Power Yuting Wang. Webinar ini disampaikan dalam bahasa Inggris.

Sesi pertama diawali dengan pemaparan materi tentang Design and Application for Research in Additive Manufacturing Technology oleh Ir. Sigit P. Santosa, MSME, Sc.D., IPU. Ia memaparkan terdapat empat inovasi engineering di dalam industry 4.0 yaitu autonomous robot, virtual product development, horizontal and vertical system integration, dan additive manufacturing. “Meskipun kini sudah terdapat industri 4.0, kami tak akan menggantikan para pekerja manusia,” ujar Ir. Sigit. Beliau juga memaparkan sepuluh kemampuan yang paling diperlukan pada tahun 2020.

Terdapat beberapa jenis material yang dibutuhkan pada pengaplikasian additive manufacturing pada engineering yaitu lightweight structures, energy absorption, metamaterials, thermal management, bioscaffolds. Dipaparkan juga berbagai jenis material berdasarkan bentuk dan polanya yaitu honeycomb, foam, dan lattice. Penggunaan teknologi additive manufacturing ini bermanfaat untuk menyeselaikan masalah siklus proses dan keuangan dalam proses manufaktur.

Pemaparan materi kedua disampaikan oleh Yuting Wang tentang additive manufacturing di Mitsubishi Powers. Ia mengatakan, “Additive manufacturing dapat diaplikasikan pada berbagai sektor.” Berbagai sektor yang dapat diaplikasikan dengan additive manufacturing tersebut, dijelaskannya meliputi pendidikan, mode, energi terbarukan, mesin, makanan, dan alat musik. Dalam additive manufacturing diperlukan beberapa hal yaitu teknologi material yang canggih dan teknologi elemen canggih yang dikembangkan melalui pembangkit listrik efisiensi tinggi. Berbagai inovasi dalam bidang material yang dihasilkan melalui additive manufacturing di antaranya adalah generative design, self support lattice, dan material advancement.

Dua jenis material yang paling banyak dimanfaatkan dan dikembangkan pada additive manufacturing adalah powder dan wire. “Powder dan wire mempunyai banyak manfaat untuk additive manufacturing,” ucap Yuting Wang. Material-material tersebut sangat diperlukan karena dapat beradaptasi dengan proses pendinginan puasa dan penggunaan mikrostruktur butiran halus secara efektif.

Reporter: Yoel Enrico Meiliano (TPB FTI, 2020)