Perkembangan dan Rencana Program China-Indonesia Joint Research Laboratory for New Energy Materials and Metallurgical Engineering Technology di ITB Kampus Jatinangor
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
JATINANGOR, itb.ac.id - Pendirian joint research laboratory, yakni "China-Indonesia Joint Research Laboratory for New Energy Materials and Metallurgical Engineering Technology" di ITB Kampus Jatinangor merupakan milestone penting kerja sama Indonesia-Tiongkok, khususnya ITB, Central South University (CSU), dan GEM dalam bidang material energi baru (new energy materials) dan rekayasa teknologi metalurgi dalam rangka hilirisasi dan peningkatan nilai tambah mineral di Indonesia.
Laboratorium yang telah diresmikan pada tanggal 28 Agustus 2024 lalu oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A., Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., dan CEO GEM Prof. Xu Kaihua ini terdiri atas peralatan untuk karakterisasi dan analisis fisik dan kimia seperti X-ray fluorescence (XRF), X-Ray Diffraction (XRD), Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS), Laser Ablation (LA), Scanning Electron Microscope (SEM), Electron Probe micro-analyzer (EPMA), Ion Chromatography (C), Gass Chromatography (GC), Particle Size Analyzer (PSA), Zeta Potential Analyzer, dan Battery Tester, serta peralatan-peralatan proses dan pengujian material meliputi reaktor-reaktor gelas, autoclave dengan beberapa volume, precipitation tanks beberapa volume hingga 1 m3, tube furnace, muffle furnace, tube furnace, mixer-settler, battery RnD line, Servopulser Servo Dynamic Systems dan beberapa alat lainnya. Selain itu, joint research laboratory ini dilengkapi sistem suplai gas terpusat, sistem suplai air distilasi terpusat, dan instalasi pengolah gas buang (scrubber) serta penampung limbah cair yang terpusat. Laboratorium juga dilengkapi tiga meeting room, co-working space untuk mahasiswa yang luas, dan dua ruang kelas yang modern.
ITB, CSU, dan GEM sudah bersepakat melalui MoU untuk bekerja sama dalam pendidikan dan riset untuk menghasilkan produk-produk riset bersama yang berkelas dunia serta talent-talent yang kompeten yang dapat menjadi pelopor di industri terkait dan/atau menjadi scientist/researcher yang unggul. Telah dibentuk Joint Organization dan Joint Academic Committee yang melibatkan tiga pihak dengan tiga Co-Director, yaitu Prof. Mohammad Zaki Mubarok (ITB), Prof. Chai Liyuan (CSU) dan Prof. Xu Kaihua (CSU). Anggota Academic Committee terdiri atas 5 profesor dan 2 scientist dari ITB dari Teknik Metalurgi, Teknik Material, Fisika, dan Teknik Fisika, serta beberapa scientist dari CSU dan GEM.
Adapun program-program yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam kerangka kerja sama tripartit GEM-ITB-CSU ini meliputi joint research, joint supervision untuk mahasiswa program master dan doktor, joint publication, joint patent, joint partnership dengan industri khususnya di Indonesia dan Tiongkok, double degree program untuk program magister dan doktor, sandwich program, student exchanges, dan lecturer mobility. Sejak Semester 1 2024-2025 yang telah dimulai pada awal September 2024 ini, ITB sudah membuka Program Magister dan Doktor Multidisiplin Material Baterai yang perkuliahan dan risetnya menggunakan fasilitas laboratorium tersebut di ITB Kampus Jatinangor. Total 10 mahasiswa magister dan 2 mahasiswa doktor ITB telah ditetapkan sebagai penerima beasiswa ITB-GEM untuk mengikuti program ini. Adapun beasiswa ini terus ada hingga 5 tahun ke depan.
Aktivitas penelitian tesis beberapa mahasiswa master dari CSU saat ini juga telah dilakukan di Joint Research Lab., yang akan dibimbing bersama oleh supervisor dari CSU dan ITB. Kegiatan yang dilakukan ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru, joint publication, dan dampak dari ITB pada bidang riset terkait.
Beberapa program riset unggulan dari ITB yang direncanakan untuk dikerjakan dalam 5 tahun ke depan dalam skema kerja sama tripartit ITB-CSU-GEM meliputi sintesis material katoda dan anoda baterai ion-litium berbasis nikel dan berbasis besi untuk meningkatkan performa sel, modifikasi chemistry katoda, anoda, dan elektrolit untuk peningkatan performa sel baterai untuk kendaraan listrik, pengembangan green technology untuk pengolahan, ekstraksi, dan pemurnian logam, pengujian performa paduan logam maju, proses daur ulang baterai hingga recovery logam dari sisa hasil pengolahan seperti tailing pabrik HPAL, residu pemurnian bauksit menjadi alumina dan produk samping pengolahan bijih timah.