“Pertama mengenal jurusan. Yang kedua mengenal himpunan. Yang ketiga mereka tahu bagaimana cara bertanggung jawab, etika, dan juga mereka tahu potensi diri mereka apa,” terang Ketua Panitia Athira (BW’21).

Pertemuan pertama membekali peserta mengenai materi etika serta materi posisi, potensi, dan peran mahasiswa. Terdapat tiga peran mahasiswa yaitu peran moral, sosial, dan intelektual. Sebagai mahasiswa Fakultas SITH-R, peserta memiliki peran penting dalam turut andil memenuhi tujuan kedua Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu untuk mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi, dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan.

Peserta diajak untuk mengenali potensi diri menggunakan metode Strengths, Weaknesses, Opportunity, dan Threats (SWOT) dan TOWS. Disamping itu, peserta juga diajarkan mengenai etika profesi terutama sebagai seorang insinyur seperti catur karsa dan sapta dharma yang merupakan Kode Etik Insinyur Indonesia.

Pengenalan program studi diberikan pada pertemuan kedua. Penjelasan mengenai jurusan dilakukan secara berkelompok dan disampaikan oleh mentor. Pemaparan diawali dengan menjelaskan definisi, visi, misi, dan ruang lingkup masing-masing program studi yang ada di Fakultas SITH-R. Mentor juga menjelaskan mengenai mata kuliah yang ada pada setiap semesternya beserta persentase mata kuliah berdasarkan matematika, fisika, kimia, biologi dan mata kuliah lain.

Lebih lanjut, peserta juga dibekali gambaran aktivitas akademik seperti praktikum dan kuliah lapangan. Tak hanya itu, mentor juga menerangkan potensi dan prospek kerja, fakta menarik, serta persiapan yang perlu dilakukan sebelum menempuh studi di jurusan.

Narasumber pada pertemuan ketiga Raihan (TPP’21) memaparkan materi mengenai kaderisasi dan kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang mahasiswa. Terdapat tiga kemampuan yang perlu dimiliki yaitu integritas, rasa kepemilikan, dan jiwa kepemimpinan.

Menurutnya, integritas bermanfaat untuk menjaga kepercayaan dan berperan penting dalam keberhasilan jangka panjang. Raihan melanjutkan bahwa rasa kepemilikan dapat meningkatkan motivasi kerja dan meningkatkan keterlibatan seseorang dalam berorganisasi. Kemudian, jiwa kepemimpinan dapat ditumbuhkan dengan memiliki visi yang jelas, keterampilan komunikasi yang baik, serta mampu membangun hubungan baik dengan tim.

Pertemuan keempat membawakan materi pengenalan himpunan mahasiswa jurusan (HMJ). Pemaparan dilakukan dengan membagi peserta menjadi empat kelompok besar. Setiap kelompok akan bergantian menuju keempat pos yang ada. Setiap pos akan diisi oleh perwakilan dari HMJ untuk memberikan materi kepada peserta. Peserta dikenalkan mengenai kegiatan, atribut, dan ciri khas dari keempat HMJ.

Menariknya, pada pertemuan terakhir ini peserta diberikan tugas berupa aksi angkatan. Peserta akan melakukan sebuah aksi pengabdian masyarakat sebagai wujud implementasi dari materi yang telah diberikan. Kegiatan aksi direncanakan akan dilangsungkan di desa binaan salah satu HMJ.

"Dari kegiatan ini, aku jadi lebih mengenal segala hal tentang jurusan-jurusan yang ada di SITH-R dan aku juga jadi lebih yakin dengan pilihanku nanti ketika penjurusan," tutur salah satu peserta Morphosa Yadi (SITH-R’22).

Reporter: Ardiansyah Satria Aradhana (Rekayasa Pertanian, 2020)
Dokumentasi: Panitia Morphosa 2023