MTI ITB Adakan Soft Skill Training Personal Branding

Oleh Yasmin Aruni

Editor Yasmin Aruni

BANDUNG, itb.ac.id - Kata pencitraan kerap diasosiasikan dengan hal-hal negatif, dikarenakan seringnya aspek ini dilaksanakan oleh figur publik tidak bertanggung jawab yang sering mengumbar janji tanpa menepatinya, maupun menampilkan sikap yang inkonsisten dengan citra yang dikehendakinya. Namun, pencitraan tidak selalu berkonotasi negatif. Pencitraan merupakan terjemahan langsung dari kata bahasa Inggris branding. Tidak hanya produk yang dapat dipasarkan, kini konsep Personal Branding atau 'memasarkan diri sendiri' telah semakin marak diterapkan.

Pada Minggu (01/03/15), Divisi Keprofesian Himpunan Mahasiswa Teknik Industri ITB (MTI ITB) mengadakan Soft Skill Training bertemakan Personal Branding, dengan tagline "Make people see what you want them see from yourself". Acara ini menghadirkan Amalia E. Maulana, seorang brand consultant dan pendiri ETNOMARK Consulting. Dalam training selama 2 jam yang bertempat di Gedung TVST ITB ini, sebanyak 100 orang mendapatkan informasi serta langkah-langkah dalam melaksanakan personal branding.

Sekilas tentang Personal Branding

Personal branding adalah praktek dimana orang-orang memasarkan diri mereka serta karir mereka sebagai sebuah pencitraan atau merk. Dalam membangun sebuah brand, akan perlu dilakukan sebuah analisis gap antara apa yang dipikirkan oleh orang lain mengenai dirinya sendiri, serta apa yang dipikirkan oleh responden ketika diajukan pertanyaan yang sama. Dari perbedaan yang didapatkan, akan diketahui poin-poin apa saja yang harus diperbaiki agar dicapai sebuah kesamaan persepsi antara kedua pihak tersebut.

Amalia memaparkan bahwa terdapat sebuah miskonsepsi di masyarakat, bahwa personal branding hanya ditujukan untuk selebriti, tokoh masyarakat, maupun CEO perusahaan. Pada kenyataannya, personal branding dapat dilakukan untuk siapa saja. Bukan untuk menjadi terkenal, tetapi untuk menjadi orang-orang pilihan. Dalam melakukan sebuah personal branding, salah satu hal utama yang harus dilakukan adalah mencari kekuatan dan keistimewaan dari diri sendiri, yang dapat menjadi pembeda dengan orang lain.

"Sebagai mahasiswa ITB, kalian (mahasiswa-red) dapat saya katakan sudah memiliki sebuah modal yang baik, karena sebagai sebuah institusi pendidikan, ITB memiliki brand yang dikenal oleh semua orang. Namun, modal ini harus terus dikelola," tutur Amalia.