MTI ITB: Gelar Seminar Kenalkan Konsep Lean Manufacturing
Oleh Ninik Susadi Putri
Editor Ninik Susadi Putri
Lean manufacturing ialah pendekatan sistematis untuk mempertimbangkan segala aspek produksi dengan meminimumkan penggunaan sumber-sumber daya yang tidak memberi nilai tambah pada produk. Adanya pengeliminasian kegiatan yang dapat dikatakan sebagai pemborosan diharapkan perusahaan dapat meningkatkan operasional serta kinerjanya. Tiga hal yang dapat ditingkatkan adalah Quality, Cost, dan Delivery sebagai inti pokok sebuah industri. Menambahkan nilai dari sebuah produk serta membuat proses yang lebih efisien merupakan cara untuk menerapkan konsep lean manufacturing.
"Dirinya lebih baik dari yang lain," ujar Riyantono sebagai konsultan di SSCX. Sebuah perusahaan kini dituntut harus dapat unggul dan kompetitif tetapi jangan sampai menjatuhkan perusahaan lain. Saat ini tidak cukup melakukan rutinitas produksi biasa. Sebagai contoh bagian penelitian dan pengembangan (Litbang) suatu perusahaan harus gerak cepat agar perusahaan tersebut tidak tutup. Dunia berakselerasi dengan cepat, tentu hanya yang efisien yang akan bertahan. Selain itu, perusahaan memerlukan karyawan yang memiliki kualitas serta kompetensi tinggi. Perusahaan mencari sumber daya manusia yang unggul dan menonjol, bukan komoditas. Terbukti dengan 10 pekerjaan paling dicari pada tahun 2014 belum eksis pada tahun 2004. "Tidak ada yang tetap di dunia ini kecuali perubahan itu sendiri," tambah Riyantono.
Di Indonesia, bisa dibilang upah para pekerjanya cukup tinggi. Akan tetapi, seiring tingginya upah produktivitas pekerja Indonesia masih rendah. Hal itulah yang mendasari seorang pekerja Indonesia harus memiliki kompetensi Lean Six Sigma. Pada dasarnya konsep lean adalah bagaimana menghilangkan waste dalam proses produksi di berbagai aspek, seperti transportasi, persediaan, gerakan, waktu menunggu, kelebihan produksi, proses yang berlebih, hingga kerja ulang.