Ngebuat.com: Dari Emas PIMNAS 2016, Menuju Portal Masa Depan Indonesia

Oleh Holy Lovenia

Editor Holy Lovenia

BANDUNG, itb.ac.id - Awalnya, hanyalah mimpi untuk membagikan semangat berkarya ke seluruh pelosok Indonesia yang dimiliki oleh beberapa mahasiswa ITB ini: Jonathan Pribadi (Teknik Tenaga Listrik 2012), I Wayan Kurniawan Aditya W. (Teknik Tenaga Listrik 2012), Diardano Raihan (Teknik Elektro 2012), dan I Wayan Palaguna Krisnadi (Teknik Tenaga Listrik 2013). Berbekal inovasi yang membumi dan ketulusan hati, Ngebuat.com mengajak masyarakat untuk menciptakan kreasi-kreasi secara mandiri melalui bahasa yang mudah dimengerti. Pada Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) yang ke-29 di IPB, tim Ngebuat.com berhasil membuktikan potensinya dan meraih medali emas pada Program Kreasi Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) dengan segala keunikan dan kejutannya.

Landasan Pacu Ngebuat.com

Gagasan untuk membuat situs berbasis swakriya, atau lebih dikenal dengan DIY (do it yourself), tercetus ketika melihat sifat masyarakat Indonesia yang cenderung lebih konsumtif dibandingkan produktif. Padahal, benda-benda yang terlihat dibuat dengan profesional dan dijual di pasaran dapat dibuat dengan mudah asalkan langkah-langkah pengerjaannya diketahui. Karena itu, keempat mahasiswa yang sekarang sudah lulus ini terpacu untuk melengkapi Ngebuat.com dengan tutorial-tutorial berisi keterangan yang jelas, seperti alat dan bahan, langkah pengerjaan secara bertahap, serta foto-foto yang dapat mempermudah proses pembuatan. Hasil karya dari instruksi yang disediakan oleh Ngebuat.com dibagi menjadi 4 kategori besar, yaitu teknologi, makanan, dekorasi, dan kerajinan tangan. Untuk memajukan Indonesia lewat peningkatan produktivitas karya ini, tentu harus ada target dari tim Ngebuat.com.

"Kami juga tidak hanya ingin menjangkau setiap individu, tetapi juga setiap komunitas pengkaryaan yang ada dari Sabang sampai Merauke. Kami juga ingin masyarakat dapat saling bertukar ide dan pikiran tentang karya dengan Ngebuat.com, sehingga hal-hal yang selama ini belum terekspos pun dapat muncul," tutur Diar.

Perjuangan Menghadapi PIMNAS

Perjalanan untuk menuju PIMNAS sendiri ternyata tidaklah mudah. Mereka harus bekerja keras mempelajari pemrograman dan hal-hal lain yang diperlukan dalam membuat situs Ngebuat.com di antara kesibukan-kesibukan lainnya, contohnya seperti mengerjakan Tugas Akhir (TA) yang menjadi kewajiban mereka sebagai mahasiswa semester 8 pada saat itu. Selain itu, Tim Ngebuat.com juga berusaha untuk membuat strategi yang unik dan kreatif dalam menghadapi presentasinya.

Menjadikan Ngebuat.com mempunyai ciri khas dan mudah diingat oleh para juri, ketika berkompetisi dengan seluruh peserta lainnya, bukanlah hal yang mudah. Pada akhirnya, dengan presentasi yang dikemas dalam bentuk talkshow interaktif, Ngebuat.com berhasil memukau penonton dengan konsepnya yang menarik dan tiada duanya. Proses ini tentu tidak lepas dari dukungan beberapa pihak, contohnya Lembaga Kemahasiswaan (LK), dosen pembimbing, Kak Ubay, dan Barudak ITB Juara (dulu bernama Satgas PKM). "Tanpa mereka, kita tidak mungkin sampai di sini," aku Jonathan.

Perjuangan mereka tidak berhenti sampai di sini saja. Selepas PIMNAS ini, mereka bertekad untuk mengembangkan dan memperbaiki Ngebuat.com hingga dapat dipakai oleh masyarakat luas dengan lebih baik lagi. Dengan adanya Ngebuat.com, mereka berharap ketertarikan masyarakat Indonesia dalam hal membuat karya terwadahi dan dapat tersalurkan, bahkan dapat membentuk kolaborasi antar komunitas.

"Pemenang sejati adalah orang yang selalu bekerja dengan tulus hati. Kemenangan bukanlah sesuatu yang harus direncanakan atau dipikirkan. Dengan ketulusan hati tersebut, biarlah waktu yang menjawab," pesan salah satu anggota dari Tim Ngebuat.com. Menurut mereka, adalah kontribusi dan hasil kerja nyata dari ketulusan yang dapat meraih kemenangan.