Obituari: Dosen Arsitektur, Ir. Ahmad Rida
Oleh Medhira Handinidevi
Editor Medhira Handinidevi
Tata berpulang ke Rahmatullah di usianya yang ke 50. Bermula dari ketidakhadirannya secara tiba-tiba di salah satu sidang tugas akhir mahasiswa di Program Studi Arsitektur, kabar kepergian Tata akhirnya diketahui melalui beberapa orang staf pengajar yang mendatangi kediaman almarhum. Setelah dimandikan dan dishalatkan, jenazah Tata diberangkatkan ke Jakarta pukul 17.00 WIB. Kemudian jenazah dikuburkan di TPU Jeruk Perut, Jakarta Selatan pada keesokan harinya, Sabtu (14/12/13) pukul 10.00 WIB. Selama beberapa hari belakangan, Tata memang memiliki keluhan sakit di bagian dada namun hingga saat ini belum ada kepastian mengenai penyebab kematiannya.
Kedekatan Tata dengan anak didik, kolega-koleganya di bidang Arsitektur, dan juga komunitas lain membuat banyaknya ucapan belasungkawa yang ia terima lewat Facebook, Twitter dan media sosial lainnya. "Sulit memercayai kepergian beliau. Dia adalah salah satu dosen yang mendampingi dan selalu memberikan support kepada saya," ujar salah seorang anak didiknya. Nada yang sama juga terlihat pada ucapan-ucapan belasungkawa di berbagai media sosial tersebut.
Kang Tata, begitulah ia akrab disapa, memiliki ketertarikan dalam perancangan kota, konservasi serta pembuatan kota kreatif. Sejak tahun 1994 ia tergabung dalam Bandung Heritage, yaitu sebuah paguyuban yang berisi sekupulan orang dengan tekad melestarikan gedung-gedung, lingkungan serta budaya Kota Bandung. Tekad dan visi Tata mengantarkannya pada beberapa proyek yang bertujuan melindungi bangunan-bangunan cagar budaya di Kota Bandung serta mendorongnya untuk aktif dalam pembuatan film dokumenter Blending the Boundaries bersama Sembilan Matahari University yang bertujuan untuk membangkitkan minat masyarakat terhadap kegunaan ruang publik dan eksplorasi bangunan-bangunan bersejarah.
Selain merupakan staf senior dalam KK Perancangan Arsitektur, ia adalah penggagas program pasca sarana Rancang Kota yang merupakan joint-program antara Program Studi Arsitektur dan Program Studi Perancangan Wilayah dan Kota. Semangat Tata tak hanya tercermin dalam bidang akademis saja, bersama Ridwan Kamil ia mendirikan BCCF dan tetap aktif hingga akhir hayatnya. Sebut saja Blending the Boundaries, proyek tersebut adalah salah satu kontribusi nyatanya dalam dunia kreatif Kota Kembang.
Napak Tilas Pendidikan
Ahmad Rida Soemardi adalah alumni Program Studi Arsitektur ITB tahun 1986. Kemudian ia melanjutkan studinya ke University of Pennsylvania hingga mendapatkan gelar M.Arch dan MCP pada tahun 1992. Sebelum tutup usia almarhum sedang merampungkan tahap akhir penulisan penelitian disertasi S3-nya di Faculty of the Built Environment, University of New South Wales, Australia.
Selain sebagai Urban Design Consultant, ia juga aktif melakukan penelitian dan menulis artikel ilmiah. Salah satu proyek garapannya adalah "Revisi Masterplan Kota Baru Bumi Serpong Damai" dan "Strategic Planning, Market Study and Preliminary Masterplan for Bekasi New City" pada tahun 1996. Ia juga menerbitkan artikel berjudul "Thirdspace, Urban Informality and Creative Communities:Redefining Café in Contemporary Bandung" dalam seminar Artepolis dari program studi Arsitektur ITB pada tahun 2008.