Obituari : Dr. Ir. Farid Wazdi
Oleh kristiono
Editor kristiono
BANDUNG, itb.ac.id - Inna lillaahi wa inna ilaihi raajiun. Telah berpulang ke rahmatullah, Ahli Network Security Indonesia sekaligus pengajar di Program Studi Informatika STEI ITB, Dr Ir Farid Wazdi (57), Senin dinihari, 9 Februari 2008 pukul 00.15 di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Dr Farid Wazdi mengidap penyakit stroke sejak tahun 2008. Senin siang, setelah disemayamkan di rumah duka di Arcamanik Bandung, almarhum dikebumikan di pemakaman Nagrok, Ujungberung, Bandung Timur. Doktor jebolan Université des Sciences et Technologies de Lille, Perancis ini meninggalkan seorang istri, Ny. Ade Wazdi dan tiga orang anak.
Dosen STEI Rinaldi Munir, sebagaimana bertutur dalam blognya, mengenang sang senior sebagai pribadi yang mempunyai prinsip hidup yang teguh. Bagi Rinaldi Munir, sosok Dr Farid bukan hanya kolega senior, namun sekaligus sebagai pengajar yang menarik. Pasalnya Rinaldi Munir merupakan salah satu mahasiswa sarjana Program Studi Informatika ITB yang pernah mengenyam pengalaman menuntut ilmu dari Dr Farid.
Indriani Noor Hapsari, mahasiswi Informatika 2004, mengenang Dr Farid sebagai pengajar yang baik, tegas, dengan cara mendidik yang unik. Pak Farid gemar memulai kuliah dengan menannyakan materi ke setiap mahasiswanya. "Lumayan scary kalo pas kuliahnya beliau, kan aku jarang baca buku sebelum kuliah, jadi kalo kuliah beliau pasti disempetin baca materi yang akan dibahas walau cuma dikit", ujar Indri. Indri, yang kini bekerja pada salah satu software house di Bandung, menambahkan Pak Farid mendorong setiap mahasiswa menjawab pertanyaan dengan rinci, tidak dengan satu dua kata.
Keluarga besar Institut Teknologi Bandung berdoa semoga amal ibadah almarhum diterima disisiNya serta bagi keluarga dan para sahabatnya diberikan ketabahan atas kepergian beliau. Selamat jalan Pak Farid, semoga arwahmu diterima oleh Allah SWT dan diberi tempat yang layak di sisi-Nya. Amin ya rabbal'alamin.
Dosen STEI Rinaldi Munir, sebagaimana bertutur dalam blognya, mengenang sang senior sebagai pribadi yang mempunyai prinsip hidup yang teguh. Bagi Rinaldi Munir, sosok Dr Farid bukan hanya kolega senior, namun sekaligus sebagai pengajar yang menarik. Pasalnya Rinaldi Munir merupakan salah satu mahasiswa sarjana Program Studi Informatika ITB yang pernah mengenyam pengalaman menuntut ilmu dari Dr Farid. Indriani Noor Hapsari, mahasiswi Informatika 2004, mengenang Dr Farid sebagai pengajar yang baik, tegas, dengan cara mendidik yang unik. Pak Farid gemar memulai kuliah dengan menannyakan materi ke setiap mahasiswanya. "Lumayan scary kalo pas kuliahnya beliau, kan aku jarang baca buku sebelum kuliah, jadi kalo kuliah beliau pasti disempetin baca materi yang akan dibahas walau cuma dikit", ujar Indri. Indri, yang kini bekerja pada salah satu software house di Bandung, menambahkan Pak Farid mendorong setiap mahasiswa menjawab pertanyaan dengan rinci, tidak dengan satu dua kata.
Keluarga besar Institut Teknologi Bandung berdoa semoga amal ibadah almarhum diterima disisiNya serta bagi keluarga dan para sahabatnya diberikan ketabahan atas kepergian beliau. Selamat jalan Pak Farid, semoga arwahmu diterima oleh Allah SWT dan diberi tempat yang layak di sisi-Nya. Amin ya rabbal'alamin.
