Obituari: Prof. Dr. Suryadi Siregar, Guru Besar Astronomi ITB

Oleh Muhammad Arief Ardiansyah

Editor Muhammad Arief Ardiansyah

BANDUNG, itb.ac.id – Dunia astronomi Indonesia baru saja dirundung duka setelah salah seorang Guru Besar Astronomi ITB menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (15/01/18). Sang guru yang memiliki nama lengkap Prof. Dr. Suryadi Siregar itu merupakan salah seorang pakar di bidang Fisika Tata Surya dan Mekanika Benda Langit. Sosok yang telah banyak menorehkan jasa dalam dunia antariksa ini bahkan juga telah menerima penghargaan Satyalencara Karya Satya 30 tahun dari Presiden RI. Almarhum pun sudah disemayamkan di Aula Barat ITB dan dikebumikan pada hari yang sama dengan hari kematiannya.

Almarhum Prof. Dr. Suryadi Siregar merupakan putra asli Takengon, Aceh yang lahir pada tanggal 6 Juni 1951. Putra dari pasangan Bapak G. Siregar dan Ibu M. Harahap ini menempuh pendidikan S1 di prodi Astronomi FMIPA ITB dan berhasil lulus pada tahun 1976. Almarhum kemudian memutuskan untuk langsung mengabdi kepada almamater tercinta dengan menjadi staf pengajar di prodi Astronomi FMIPA ITB. Demi memantapkan baktinya, beliau pun melanjutkan studi di Département d’Astrophysique, Université de Nice Perancis hingga meraih gelar Diplôme d’Etude Approfondi (DEA) pada tahun 1982 dan gelar Doctorat de Troisième Cycle (Dr) pada tahun 1984.

 

Sosok Panutan Prodi Astronomi ITB

Begitu merengkuh gelar S3-nya, almarhum segera kembali ke ITB dan memulai karirnya sebagai Sekretaris Jurusan Departemen Astronomi pada tahun 1985. Semangat berkontribusi yang tinggi membuat beliau turut bergabung sebagai anggota Komisi Penelitian LP – ITB (1986-1989), Ketua Panitia Ujian Negara D3 Teknologi Kopertis IV, Jawa Barat (1989-1990), dan Ketua Panitia Penataran Pengembangan Kurikulum D3 Teknik Informatika & D3 Manajemen Informatika Kopertis IV, Jawa Barat (1992-1993).

Keseharian almarhum banyak diisi untuk menjadi peneliti dan pengajar di Prodi Astronomi ITB. Mata kuliah S1 dan S2 astronomi seperti Benda Kecil dalam Tata Surya, Gerak dan Posisi Benda Langit, Lintasan Satelit, dan Topik Komputasi dalam Astronomi terbukti sangat handal beliau ampu sampai-sampai Prodi Astronomi ITB cukup kesulitan untuk menemukan sosok yang sepadan dengan beliau. Almarhum Prof. Suryadi juga dikenal produktif sebagai penulis. Beberapa buku yang sudah berhasil ia selesaikan diantaranya Dasar-dasar Gerak & Lintasan Satelit, Gerak dan Posisi Benda Langit, Fisika Benda Kecil Tata Surya, serta Fisika Tata Surya dan Mekanika Benda Langit. Khusus dua judul buku terakhir bahkan baru saja beliau selesaikan dan kini sudah diterbikan oleh FMIPA ITB dan ITB Press. Maka tak heran jika Prof. Suryadi menjadi sosok panutan di Prodi Astronomi ITB disebabkan tingginya komitmen dan rasa cinta beliau terhadap dunia astronomi.

 

Penuh Semangat Menebar Manfaat: Dari ITB Untuk Indonesia

Uniknya Ketua Kelompok Keahlian Astronomi ITB (2013-2018) ini juga sangat aktif dalam pengembangan dunia astronomi tanah air. Almarhum tercatat pernah berkontribusi di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) hingga menjabat beberapa posisi penting seperti Anggota Tim Seleksi Program Doktor Perancis (1987), Staf Ahli Pusat Komputasi (1985-1990), dan Dosen Pasca Sarjana IKIP Bandung (1987). Beliau juga memiliki perhatian yang tinggi terhadap pembinaan astronomi kepada generasi muda di Indonesia melalui serangkaian kegiatan penataran, pelatihan seputar Bumi dan Antariksa, hingga penyelenggaraan Olimpiade Astronomi. Keseluruhan rekam jejak ini menunjukkan bahwa Prof. Suryadi merupakan sosok yang amat berhasrat dalam memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi dunia astronomi Indonesia.

Kepergian beliau jelas menjadi duka yang mendalam tak hanya bagi Prodi Astronomi ITB, tetapi juga dunia astronomi tanah air. Beliau merupakan pribadi yang berkarakter, sekaligus seorang Bapak yang penuh kedisiplinan. Kesibukan dan tanggung jawabnya sangat banyak, tetapi beliau selalu antusias dalam setiap kegiatan seakan-akan energinya tak kunjung habis. Urusan profesionalitas pun tidak perlu diragukan lagi, sebab almarhum dikenal selalu efisien dalam menjalankan setiap tugasnya. Beliau merupakan inspirasi sejati bagi siapapun yang hendak mengabdi bagi almamater dan bangsa yang dicintainya.

Maka dengan penuh keharuan, segenap civitas akademika ITB melepas Sang Guru Besar di Aula Barat ITB pada Senin (15/01/18). Rektor ITB, atas nama institusi dan pribadi, menyatakan apresiasi setinggi-tingginya almarhum melalui perwakilan keluarga yang hadir. Serangkai doa pun diucapkan oleh Rektor ITB demi melepas kepergian beliau. “Selamat jalan Prof. Suryadi Siregar. Doa kami semua menyertai bapak. Semoga bapak berada dengan tenang di sisi Allah SWT. Aaamin ya Rabbal ‘Alamin”.