Obituari: Selamat Jalan Prof. Binsar Hariandja, Sang Inovator Sistem Konstruksi serta Teknik Sipil Nasional

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) berduka atas berpulangnya salah satu putra terbaiknya, Prof. Ir. Binsar Hariandja, M.Eng., Ph.D., Purnabakti Guru Besar Kelompok Keahlian (KK) Rekayasa Struktur, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) ITB. Beliau meninggal dunia pada hari Jumat (25/7/2025) di RS Persahabatan, Jakarta, dalam usia 77 tahun.

Rangkaian acara pelepasan dilaksanakan pada hari Senin (28/7/2025) pagi di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha. Dilanjutkan dengan prosesi pemakaman di TPU Pandu, Bandung.

Prof. Binsar meninggalkan kampung halamannya di Tarutung pada tahun 1967 untuk menempuh pendidikan di ITB dan mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk mengajar dan membangun institusi ini. Bagi beliau, ITB bukan sekadar tempat bekerja, tetapi merupakan rumah kedua. Ketika masa pensiunnya tiba dan beliau mengambil berkas terakhirnya dari kampus, beliau tak kuasa menahan haru, menjadi sebuah bukti kecintaan mendalamnya terhadap almamater.

Perjalanan akademik Prof. Binsar sangat luar biasa. Beliau menyelesaikan pendidikan sarjana teknik sipil di ITB pada tahun 1972, kemudian memperoleh gelar magister dari Asian Institute of Technology (AIT) Bangkok pada 1975, dan meraih gelar doktor dari University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat pada tahun 1985. Kariernya sebagai dosen ITB dimulai pada 1975 dan ia diangkat sebagai Guru Besar pada 2001, mengakhiri masa pengabdiannya pada 2018.

Selain aktif sebagai pendidik, beliau juga memberikan kontribusi nyata bagi bangsa melalui berbagai jabatan di kementerian, termasuk sebagai tenaga ahli fungsional di bidang perumahan dan permukiman. Di ranah profesional, beliau dikenal luas melalui perannya di berbagai organisasi konstruksi dan teknik sipil nasional.

Di dunia riset dan inovasi, Prof. Binsar tercatat sebagai penemu berbagai sistem pracetak beton yang mendukung pembangunan infrastruktur nasional, seperti sistem T-CAP, JASUBA-KIM, BRESPHAKA, dan Binovasa. Beliau juga menulis lebih dari 20 buku referensi dan bahan ajar, serta puluhan publikasi ilmiah.

Ketua KK Rekayasa Struktur FTSL ITB, Prof. Dr. Ir. Herlien Dwiarti Soemari, menyampaikan bahwa bahkan belum lama sebelum kepergiannya, mendiang masih berdiskusi tentang kontribusi lanjutan yang ingin beliau berikan untuk ITB.

Perwakilan keluarga, Jonathan Mangasa Tua Hariandja, menyampaikan rasa terima kasih kepada ITB atas waktu dan tempat yang diberikan untuk penghormatan terakhir kepada mendiang.

"Kami mengenang masa kecil yang dipenuhi dengan kenangan belajar bersama sang ayah di kampus ITB, sebuah warisan nilai yang dibawa hingga kini," ujarnya.

Dia juga memohon doa dari seluruh hadirin agar Prof. Binsar mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kasih.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., dalam sambutannya mengatakan bahwa hari ini ITB kehilangan salah satu bagian terbaiknya. “Karya besar beliau akan selalu menjadi bagian sejarah dari ITB. Sosok beliau dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, penuh integritas, dan menjadi panutan yang penuh kasih dalam bersikap. Kehilangan beliau adalah kehilangan yang sangat besar, tidak hanya bagi keluarga, tapi juga bagi segenap sivitas akademika dan bangsa ini," katanya.

"Selamat jalan, Prof. Binsar. Terima kasih atas seluruh dedikasi, karya, dan pengabdianmu. Doa kami menyertaimu," lanjutnya.

#obituari #purnabakti #gurubesar #prof binsar #ftsl