Oddisey 2007 ‘Travel to Infinity’
Oleh
Editor
BANDUNG,www.itb.ac.id - Mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB kembali mengadakan Oddisey pada hari Rabu (25/7) yang lalu. Oddisey yang kependekan dari Opera and Drama Inspired by SBM for Educational Charity adalah suatu show bertajuk drama musikal persembahan mahasiswa SBM ITB, yang dilaksanakan setiap tahun sebagai ujian bagi mata kuliah Management Practice. Oddisey merupakan laboratorium praktikum penerapan ilmu manajemen dipadu dengan seni peran, sebagai simulasi interaksi dengan orang banyak di dunia nyata. Oddisey 2007 yang bertajuk ‘Travel to Infinity’ menampilkan 4 genre: Romance, Fable, Drama, Comedy; dengan intermezzo dari Advertising Comedy, dimana tiap persembahan merupakan perjalanan menuju keabadian cinta, yang dipenuhi konflik keluarga, persahabatan, dan pasangan hidup.
Acara diawali oleh Sambutan dari Dekan SBM ITB, Prof. Dr. Ir. Surna T. Djajadiningrat, dan dilanjutkan dengan berbagai pementasan opera dan drama. Beberapa nama judul pementasan yang meramaikan Oddisey kali ini, antara lain Cinta Batavia, Sustainable Aquatic, Tyarto Chaos, dan Jomplang. Tak lupa diselingi oleh penampilan AdCom (Advertising Comedy) yang memang baru ada di Oddisey tahun ini.
Acara Oddisey ini melibatkan seluruh mahasiswa SBM angkatan 2009, baik sebagai pemain, director, scriptwriter, choreographer, stage manager, maupun show organizer. Dengan persiapan sekitar satu setengah bulan, acara yang diadakan di Auditorium Sabuga tampak gemilang meski hanya dipersiapkan oleh 15 mahasiswa selaku show organizer. Show organizer yang dipimpin oleh Amalda Ramdhani memiliki peran yang tak kalah penting dari para pemain, antara lain memfasilitasi para pemain, seperti menyewa dan mempersiapkan venue, menyiapkan tempat latihan, mencari sponsor dll. Sebenarnya, dana untuk penyelenggaraan acara ini memang telah dipersiapkan oleh SBM, namun panitia tetap berusaha mencari sponsor untuk membuat acara ini lebih menarik. Dengan kompleksitas masalah yang ada, di sini lah mahasiswa SBM dapat mengaplikasikan ilmu Management Practice yang telah didapat. Selain itu, acara ini juga merefleksikan dua mata kuliah yang telah diterima pada smester sebelumnya yaitu Performance Skill dan Artistic Recollection, dimana para mahasiswa belajar bagaimana mengekspresikan diri.
Dapat dilihat dari namanya, Oddisey ini memang sengaja diadakan untuk tujuan beramal di bidang pendidikan. Nantinya, hasil penjualan tiket dari acara ini akan disumbangkan untuk memperbaiki sekolah. Memang pada tahun pertama ini, program SBM adalah charity untuk pendidikan, untuk tahun ke depannya akan ada berbagai charity lainnya. “Tidak ada estimasi target berapa yang akan disumbangkan untuk sekolah tersebut, tapi setidaknya tujuan awal kami akan memenuhi semua mebel di SD Sukamaju kec. Rancaekek. Kami memilih sekolah itu dengan alasan sekolah tersebut memang memprihatinkan, ada 3 kelas yang lantainya masih tanah, bangunan rusak berat, ada kelas yang bersatu dengan sumur, dan belum ada MCK,” jelas Amal selaku Chief Executive Officer Oddisey 2007.
Acara diawali oleh Sambutan dari Dekan SBM ITB, Prof. Dr. Ir. Surna T. Djajadiningrat, dan dilanjutkan dengan berbagai pementasan opera dan drama. Beberapa nama judul pementasan yang meramaikan Oddisey kali ini, antara lain Cinta Batavia, Sustainable Aquatic, Tyarto Chaos, dan Jomplang. Tak lupa diselingi oleh penampilan AdCom (Advertising Comedy) yang memang baru ada di Oddisey tahun ini.
Acara Oddisey ini melibatkan seluruh mahasiswa SBM angkatan 2009, baik sebagai pemain, director, scriptwriter, choreographer, stage manager, maupun show organizer. Dengan persiapan sekitar satu setengah bulan, acara yang diadakan di Auditorium Sabuga tampak gemilang meski hanya dipersiapkan oleh 15 mahasiswa selaku show organizer. Show organizer yang dipimpin oleh Amalda Ramdhani memiliki peran yang tak kalah penting dari para pemain, antara lain memfasilitasi para pemain, seperti menyewa dan mempersiapkan venue, menyiapkan tempat latihan, mencari sponsor dll. Sebenarnya, dana untuk penyelenggaraan acara ini memang telah dipersiapkan oleh SBM, namun panitia tetap berusaha mencari sponsor untuk membuat acara ini lebih menarik. Dengan kompleksitas masalah yang ada, di sini lah mahasiswa SBM dapat mengaplikasikan ilmu Management Practice yang telah didapat. Selain itu, acara ini juga merefleksikan dua mata kuliah yang telah diterima pada smester sebelumnya yaitu Performance Skill dan Artistic Recollection, dimana para mahasiswa belajar bagaimana mengekspresikan diri.
Dapat dilihat dari namanya, Oddisey ini memang sengaja diadakan untuk tujuan beramal di bidang pendidikan. Nantinya, hasil penjualan tiket dari acara ini akan disumbangkan untuk memperbaiki sekolah. Memang pada tahun pertama ini, program SBM adalah charity untuk pendidikan, untuk tahun ke depannya akan ada berbagai charity lainnya. “Tidak ada estimasi target berapa yang akan disumbangkan untuk sekolah tersebut, tapi setidaknya tujuan awal kami akan memenuhi semua mebel di SD Sukamaju kec. Rancaekek. Kami memilih sekolah itu dengan alasan sekolah tersebut memang memprihatinkan, ada 3 kelas yang lantainya masih tanah, bangunan rusak berat, ada kelas yang bersatu dengan sumur, dan belum ada MCK,” jelas Amal selaku Chief Executive Officer Oddisey 2007.