Optimasi Desain: Rahasia Meningkatkan Efisiensi dan Keberlanjutan Pesawat Terbang

Oleh Hafsah Restu Nurul Annafi - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019

Editor M. Naufal Hafizh


BANDUNG, itb.ac.id – Prof. Joseph Morlier, pakar Optimasi Struktur dan Multidisiplin, mengisi kuliah di subtema 1 ASEAN University Network (AUN) – ITB Summer Camp 2024 yang digelar di ruang seminar lantai 2 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung (PWK ITB), Selasa (16/7/2024). Kuliah tersebut membahas Penerapan Desain Berkelanjutan pada Industri Penerbangan.

Prof. Morlier menjelaskan bahwa industri penerbangan merupakan salah satu sektor yang memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan. Peningkatan jumlah penerbangan dan jarak tempuh yang semakin jauh menyebabkan emisi gas rumah kaca meningkat dan menjadi perhatian serius bagi para pemangku kepentingan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pendekatan baru yang berfokus pada desain berkelanjutan.

Prof. Morlier menekankan pentingnya penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan dan teknologi propulsi yang lebih efisien. Selain itu, perlu untuk mempertimbangkan aspek non-CO2, seperti emisi NOx dan efek contrails (jejak kondensasi), yang juga berdampak pada perubahan iklim.

"Sangat penting untuk memahami bahwa dampak penerbangan terhadap lingkungan tidak hanya berasal dari CO2. Efek non-CO2 juga perlu dipertimbangkan karena dapat berdampak signifikan pada perubahan iklim," ujarnya.

Pendekatan holistik dalam mencapai penerbangan berkelanjutan juga perlu diperhatikan. Berbagai faktor saling berkaitan, termasuk penggunaan bahan bakar alternatif, desain pesawat yang efisien, optimasi jalur terbang, dan pengembangan teknologi baru.

"Kita harus berpikir secara menyeluruh karena berbagai faktor saling memengaruhi. Contohnya, desain pesawat yang efisien akan berdampak pada konsumsi bahan bakar, yang pada akhirnya mengurangi emisi," tuturnya.

Prof. Morlier menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam mencapai penerbangan berkelanjutan, di antaranya ketergantungan industri penerbangan pada material yang memiliki jejak karbon tinggi serta isu geopolitik yang memengaruhi ketersediaan material kritis.

"Persaingan global dan keterbatasan sumber daya alam menjadi kendala. Diperlukan upaya bersama untuk mengembangkan solusi yang berkelanjutan dan berwawasan masa depan," katanya.

Terkait solusinya, beliau memperkenalkan metode optimasi desain (DO) dan multidisiplin (MDO), yang dapat digunakan untuk meminimalkan dampak lingkungan dalam proses manufaktur pesawat.

"Optimasi desain melibatkan penerapan metode matematika dan algoritma komputer untuk mengidentifikasi desain yang paling efisien, baik dari segi material, energi, maupun emisi," katanya.

Beliau mencontohkan penerapan MDO pada desain rangka sepeda yang dapat menghasilkan rangka yang lebih kuat, ringan, dan ramah lingkungan.

"Contoh sederhana ini menunjukkan potensi besar dari metode optimasi desain dalam meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan berbagai produk, termasuk pesawat terbang," katanya.

Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)