Orasi Ilmiah Prof. Made Tri Ari Penia Kresnowati: Teknologi Bioproses untuk Pengolah Biomassa
BANDUNG, itb.ac.id — Guru Besar dari Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung (FTI ITB), Prof. Dr. Made Tri Ari Penia Kresnowati, S.T., M.Sc. menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Teknologi Bioproses untuk Pengolah Biomassa: Menuju Indonesia Berbasis Bioekonomi”, di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Sabtu (24/8/2024).
Prof. Made Tri Ari Penia Kresnowati menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi bioproses untuk mengolah bahan baku biomassa menjadi suatu produk bernilai ekonomis. Teknologi ini tidak memerlukan katalis logam berat dan dapat diproses dengan mudah, bahkan dalam skala yang bebas.
Salah satu biomassa yang dapat diolah adalah buah kakao atau cokelat. Indonesia salah satu penghasil buah kakao terbesar. Namun, buah kakao di Indonesia belum mengalami bioproses yang disebut dengan fermentasi. Fermentasi memegang peran besar untuk menentukan aroma dan rasa cokelat sehingga dapat bernilai lebih. Fermentasi ini memanfaatkan bakteri asam laktat dan asam asetat dalam prosesnya.
Selain itu, biomassa lain yang dapat diolah adalah singkong atau cassava. Potensi dari singkong sangat besar, bahkan memiliki angka produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan padi dan jagung. Hal ini mendorong pada kesempatan pengolahan singkong sebagai solusi ketahanan pangan. Bioproses fermentasi singkong berguna untuk meningkatkan nilai dari produk, salah satunya menurunkan kadar sianida dan menghilangkan warna sehingga dapat dihasilkan tepung berkualitas tinggi.
Biomassa lain yang tidak kalah penting adalah tandan kosong sawit (TKS). Indonesia sebagai penghasil buah kelapa sawit terbesar, sering menyisakan bagian lain seperti TKS, padahal 23% dari kelapa sawit merupakan TKS. Hal ini menunjukkan betapa besarnya potensi biomassa TKS yang dapat diolah. Bioproses TKS sendiri dapat menghasilkan varian produk yang berkualitas tinggi, salah satunya bioetanol. Pengolahan biomassa TKS secara maksimal dapat membantu mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil yang tidak terbarukan.
Terakhir, beliau menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi biomassa yang sangat besar dan beragam yang harus kita manfaatkan dengan menguasai teknologi pengolahan biomassa, terutama untuk jenis-jenis yang menjadi komoditas unggulan nasional. Penguasaan teknologi ini penting agar Indonesia dapat mandiri dan berdaulat sebagai bangsa. Sejumlah inovasi teknologi bioproses untuk pengolahan biomassa telah dikembangkan, namun masih banyak potensi lain yang perlu dieksplorasi lebih lanjut. Oleh karena itu, kolaborasi dalam mengembangkan inovasi teknologi sangat diperlukan demi kesejahteraan bangsa dan membangun Indonesia berbasis bioekonomi.
Reporter: Ali Bahtanazar Umar (Teknik Kimia, 2021)
scan for download