Orasi Prof. Widagdo: Membangun Bangsa Menuju Masyarakat Madani

Oleh Samuel Simon

Editor Samuel Simon

BANDUNG, itb.ac.id - Sabtu (20/12), Majelis Guru Besar ITB mengadakan orasi guru besar emeritus yang bertajuk "Membangun Bangsa Menuju Masyarakat Madani, Telaah satu setengah milenium sejarah Budaya Bangsa Indonesia". Orasi ini dilaksanakan di Balai Pertemuan Ilmiah ITB dan disampaikan oleh Prof. Widagdo.
Pada awal orasinya, Prof. Widagdo berbicara tentang budaya. Berbicara tentang "budaya" berarti memasuki dunia yang sangat kompleks, dunia yang sangat luas tanpa tepi dan penuh dengan ketidakpastian. Karena budaya adalah sebagian dari hidup itu sendiri. Beliau mengatakan bahwa budaya adalah "raison d'etre" (arti) dari kehadiran manusia di bumi ini. Beliau merangkum wujud kebudayaan sebagai tiga gejala pokok yang membentuk budaya, yaitu ide (norma, aturan, nilai, adat istiadat, dll), aktifitas (tindakan masyarakat budaya tertentu yang memiliki pola repetitif tertentu) dan artifak (benda/hasil materi budaya yang masih terlacak, seperti tulisan, prasasti, arsitektur, dll)

Di bagian berikutnya, peraih Satyalencana Karya Satya 1997 dan Satyalencana Pembangunan 2000 ini membahas tentang kebudayaan maju dan konsep kemajuan budaya itu sendiri. Yang dimaksud kebudayaan maju adalah tumbuhnya kesadaran sosial kolektif akan perlunya mengubah berbagai sistem kehidupan yang menuju pada kemjuan, menuju perubahan ke arah yang lebih baik, lebih meringankan hidup, dst. Salah satu kebudayaan maju yang dibicarakan di sini adalah kebudayaan Barat. Evolusi kebudayaan Barat menuju kebudayaan maju terjadi karena struktur sosial ekonomi yang berubah, kemajuan teknologi, kelahiran individua yang kreatif dan dapat menggerakan berbagai bidang, dan standarisasi dalam banyak hal.

Pada akhirnya, Prof. Widagdo menyimpulkan bahwa peran budaya sangat penting dalam menentukan arah perjalanan sejarah, dan keinginan subjektif untuk maju adalah syarat dasarnya. Sebuah negara akan maju atau tenggelam akhirnya tergantung dari bangsa itu sendiri dan bukan karena pengaruh luar. Terdapat pula peran yang dapat dilakukan ITB untuk mengembangkan budaya Indonesia. ITB dapat memulai dengan meningkatkan konvergensi akademis antar cabang-cabang ilmu yang dikuasai, membuat program cross-fakultas, cross-program studi, dan menggalakan studi multi disiplin yang dapat menjawab tantangan nyata di masyarakat.

Kalimat penutup orasi ini, tanpa sedikitpun ingin bersikap sinis, Prof. Widagdo menyerukan: "Bersama kita bisa!!!".