Pelatihan Kepemimpinan Angkatan I Mahasiswa ITB

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Senin, 5 Juni 2006 adalah hari pertama Pelatihan Kepemimpinan Angkatan I Mahasiswa ITB yang diadakan oleh Kantor Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan bekerjasama dengan Kodam III/Siliwangi. Pelatihan yang akan diadakan selama 10 hari ke depan bertempat di tiga lokasi, yakni Aula Makorindam, Stadion Siliwangi, dan Pengalengan. Pelatihan kepemimpinan ini diikuti oleh 150 orang mahasiswa dan 10 orang petugas keamanan ITB. Jumlah 150 orang mahasiswa yang mengikuti pelatihan kepemimpinan ini adalah 150 orang yang telah terseleksi dari 349 orang yang mendaftar untuk menjadi peserta angkatan I pelatihan kepemimpinan ini. Pelatihan ini dibuka oleh berturut-turut sambutan dari Dr.Ir. Widyo Nugroho SULASDI selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc. selaku Rektor ITB, dan Mayjen TNI Sriyanto selaku Pangdam III/Siliwangi. Dalam sambutannya, Rektor ITB mengatakan bahwa tujuan dari pelatihan kepemimpinan ini adalah untuk membentuk karakter mahasiswa agar dapat berdisiplin mengikuti peraturan yang ada. Beliau berpendapat bahwa masa depan Indonesia ditentukan oleh generasi mudanya, sedangkan generasi muda akan tumbuh dari hasil pendidikan yang diberikan pada saat ini. Maka menjadi penting untuk mendidik aspek kepemimpinan dalam diri mahasiswa, utamanya kedisiplinan. Eros Djarot, budayawan yang dikenal lewat film ‘Tjoet Nja Dien’ yang disutradarainya, membawakan materi tentang ‘Budaya Unggulan Indonesia’. Dalam paparannya, beliau yang juga merupakan Ketua Umum Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) ini mengatakan bahwa budaya unggulan Indonesia sebenarnya telah ada dalam nilai-nilai Pancasila. Maka nilai-nilai nasionalisme inilah yang semestinya ada dalam diri mahasiswa dalam melakukan tidak hanya ‘political resistance’, tetapi juga ‘cultural resistance’ untuk menghadapi ancaman yang timbul akibat globalisasi. Prof. Dr. Ir. Gede Raka, Guru Besar Fakultas Teknik Industri Program Studi Teknik Industri, banyak membagi ilmunya tentang konsep karakter bangsa dan kepemimpinan. Dalam sesi mater yang beliau bawakan setelah sesi dari Eros Djarot, Prof. Dr. Ir. Gede Raka mengungkapkan bahwa ada sesuatu yang lebih daripada sekadar softskill. Di balik semua kompetensi itu terdapat karakter. Di sinilah, beliau mengatakan, letak kekurangan para alumni ITB. Alumni ITB memang memiliki kompetensi yang sangat baik, tetapi jarang memiliki visi, kreativitas, serta karakter. Materi pelatihan kepemimpinan ini disusun secara seksama agar meminimalisir unsur-unsur militerisme. Materi yang diberikan lebih diarahkan kepada pembentukan karakter dan kecerdasan emosi, baik melalui diskusi, pemberian materi, maupun simulasi. Pelatihan kepemimpinan ini akan diakhiri tanggal 14 Juni 2006 seusai para peserta mengikuti outbound dan pelatihan menembak di Pengalengan. Pelatihan kepemimpinan ini juga ikut memberdayakan Unit Pramuka dan Resimen Mahasiswa (Menwa) ITB sebagasi fasilitator para peserta selama acara berlangsung. (astriddita)