Pelatihan Pengolahan Limbah Pertanian SITH ITB di Kabupaten Bogor, Alternatif Pupuk Organik dan Tambahan Penghasilan Warga

Oleh Helga Evangelina - Mahasiswa Rekayasa Pertanian, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

Program Pengabdian Masyarakat ITB di Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

JATINANGOR, itb.ac.id - Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) mengadakan program pengabdian masyarakat di Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Sabtu (31/8/2024). Program ini berjudul “Konversi Limbah Pertanian sebagai Alternatif Pembuatan Pupuk Organik dan Tambahan Penghasilan Masyarakat” dan merupakan hasil kerja sama antara Kelompok Keilmuan Sains dan Bioteknologi Tumbuhan SITH ITB, Batuah Farming Pancawati, serta Desa Pancawati.

Kegiatan dipimpin oleh dosen dari Kelompok Keilmuan Sains dan Bioteknologi Tumbuhan SITH ITB, Dr. Ir. Eri Mustari, M.P. Beliau dibantu dosen dari Kelompok Keilmuan Genetika dan Biologi Molekuler, Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P., serta dosen dari Kelompok Keilmuan Sains dan Bioteknologi Tumbuhan SITH ITB, Ir. Yeyet Setiawati, M.P.

Mahasiswa SITH ITB pun turut serta membantu kegiatan tersebut, antara lain Helga Evangelina dan Aurelia Villi Christy dari Program Studi Rekayasa Pertanian, serta Muhammad Harditia Taufik, Faqih Maulana Ardi, dan Hasna Mazidah dari Program Studi Rekayasa Hayati.

Tujuan utama program ini untuk meningkatkan pemahaman dan memberikan pelatihan kepada petani dan masyarakat sekitar mengenai pengolahan limbah pertanian dengan konsep zero waste.

Pelatihan diikuti lebih dari 65 orang peserta, meliputi dosen-dosen dari KK-SBT, Ketua BLPP Desa Pancawati, Sekretaris Desa Pancawati, Kelompok Tani Padi Jaya 1, Kelompok Tani Jaya 2 Pasir Kuda, Kelompok Tani Sugih Mukti 1, Kelompok Tani Sugih Mukti 2, Kelompok Tani Sinapel, siswa SMK Tarbiayul Huda, SMK Al Watasi, Madrasah Aliyah Al Aziziyah, serta masyarakat Desa Pancawati yang tinggal disekitar Batuah Farming Pancawati.

Pemaparan materi oleh Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P. mengenai proses pembuatan pupuk organik padat.

Kegiatan pelatihan ini diawali dengan pemaparan materi oleh para dosen. Dr. Ir. Eri Mustari, M.P. menjelaskan tentang pemanfaatan limbah pertanian untuk pembuatan pupuk organik cair. Dilanjutkan dengan Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P. yang memberikan penjelasan tentang proses pembuatan pupuk organik padat, sementara Ir. Yeyet Setiawati, M.P. membawakan materi tentang teknik budi daya sayuran yang ramah lingkungan.

Penjelasan awal praktik pembuatan pupuk organik cair dari bahan dasar limbah pertanian oleh Dr. Ir. Eri Mustari, M.P.

Setelah sesi materi, peserta melakukan praktik langsung pembuatan pupuk organik cair dan padat dengan bahan dasar limbah pertanian yang umum dihasilkan oleh petani di Desa Pancawati, seperti sisa tanaman sawi, pelepah pisang, eceng gondok, serta kotoran hewan. Pembuatan pupuk organik cair dipimpin oleh Dr. Ir. Eri Mustari, M.P., sementara pembuatan pupuk organik padat dipandu oleh Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P.

Dr. Ir. Eri Mustari, M.P. menegaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan keterampilan teknis masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi melalui pemasaran pupuk organik. Menurutnya, program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi petani di Desa Pancawati, baik dari segi efisiensi pertanian maupun potensi peningkatan pendapatan.

Kapten Suardi Panai, pemilik Batuah Farming Pancawati, menyampaikan terima kasihnya kepada ITB atas inisiatif tersebut.

“Kami sangat berterima kasih kepada dosen-dosen dari SITH ITB yang telah memilih Batuah Farming Pancawati sebagai lokasi pengabdian masyarakat. Para dosen dengan senang hati mengajarkan para petani dan siswa di sini cara membuat pupuk organik serta budidaya tanaman ramah lingkungan. Semoga para petani dapat belajar banyak, dan para siswa ikut terlibat sehingga tidak melupakan betapa pentingnya sektor pertanian. Jangan sampai pekerjaan petani ditinggalkan oleh anak muda karena gengsi, karena selama manusia masih butuh makan, peran petani sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Melalui kolaborasi antara akademisi, petani, dan masyarakat setempat, potensi limbah pertanian dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menciptakan produk bernilai tambah seperti pupuk organik. Program ini juga menjadi bukti nyata komitmen SITH ITB dalam mendukung pengembangan sistem pertanian yang berkelanjutan di Indonesia.

Melalui program pengabdian masyarakat ini, diharapkan para peserta dapat terus menerapkan ilmu yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam memanfaatkan limbah pertanian untuk keberlanjutan lahan pertanian dan peningkatan kesejahteraan ekonomi. Ke depannya, Desa Pancawati diharapkan dapat menjadi percontohan bagi desa-desa lain dalam penerapan konsep pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Reporter: Helga Evangelina (Rekayasa Pertanian, 2021)


scan for download