Pemanfaatan Hasil Riset Tingkatkan Produktivitas dan Kualitas Produk IKM
Oleh Erika Winfellina Sibarani - Mahasiswa Matematika, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Rapat Koordinasi Relevansi dan Produktivitas Riset Perguruan Tinggi di Provinsi Jawa Barat, di Aula Timur, ITB Kampus Ganesha, Kamis (8/8/2024).
Salah seorang narasumber yang hadir, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian (Ditjen IKMA Kemenperin) Indonesia, Riefky Yuswandi, S.T., M.Comm., menyampaikan pemaparan terkait pemanfaatan hasil riset dalam ekosistem industri Indonesia.
Industri Kecil dan Menengah (IKM) adalah sektor usaha berskala kecil dan menengah yang memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 2023, jumlah unit usaha IKM mencapai 4,19 juta unit usaha atau berkontribusi sebesar 99,8% dari total unit usaha industri di Indonesia sehingga memberikan dampak yang luas bagi perekonomian nasional. “IKM berkontribusi 3,56% terhadap PDB nasional dan 21,10% dari total nilai output industri. Selain itu, IKM juga turut andil terhadap penyerapan tenaga kerja, yaitu sebanyak 65,5% dari total tenaga kerja industri nasional,” ujarnya.
Riefky mengatakan bahwa saat ini ada beberapa permasalahan yang dialami oleh IKM, yaitu keterbatasan kemampuan IKM mengakses pembiayaan yang dibutuhkan, terbatasnya kemampuan teknologi dan produktivitas IKM mencapai efisiensi skala ekonomi, kurangnya pengetahuan mengenai segmentasi dan tren pasar serta strategi pemasaran produk IKM, dan terbatasnya kemampuan dan keahlian SDM dalam melakukan aktivitas produksi yang efektif.
Untuk menjawab permasalahan tersebut, Kemenperin meningkatkan daya saing IKM melalui berbagai program, seperti penyediaan akses pembiayaan dan akses sumber bahan baku/penolong, fasilitasi teknologi dan sarana prasarana produksi, peningkatan kualitas produk dan keahlian SDM, serta peningkatan akses pasar.
Selain itu, Riefky menjelaskan bahwa Kemenperin aktif melakukan kolaborasi pemanfaatan hasil riset, contohnya kolaborasi riset outsole dan insole alas kaki. “Untuk kolaborasi outsole, BPIPI memfasilitasi PT. Karya Adyatma Sejahtera melakukan pengujian material ramah lingkungan berbahan sekam padi untuk bahan outsole. Kemudian dilakukan pengujian biodegradable oleh BRIN dan pengujian fisik oleh BPIPI. Sedangkan kolaborasi insole merupakan kerja sama antara BPIPI x ITS x Jaksole yang menghasilkan mesin 2D foot scanner. Mesin ini berfungsi untuk melakukan scan pada bagian tapak kaki yang bertujuan untuk mengetahui kelainan pada kaki seperti flat foot, pronation foot, dan lain-lain. Dengan mesin ini, Jaksole dapat membuatkan alas kaki custom dengan bagian insole yang sesuai dengan tapak kaki yang memiliki kelainan,” ujarnya.
Dengan mengadopsi teknologi dan inovasi baru dari hasil riset, IKM dapat meningkatkan kualitas produk, efisiensi produksi, dan daya saing di pasar domestik maupun internasional.
Reporter: Erika Winfellina Sibarani (Matematika, 2021)