Pembinaan Mahasiswa Bidik Misi: Kontribusi Mahasiswa untuk Kesejahteraan Rakyat

Oleh Neli Syahida

Editor Neli Syahida

BANDUNG, itb.ac.id - Bertempat di Aula Barat ITB pada Kamis (21/05/15), sebanyak 440 mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi dari berbagai fakultas menjalani pembinaan terpusat. Pembinaan kali ini merupakan akhir dari rangkaian pembinaan yang sebelumnya dilakukan secara bulanan untuk seluruh mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi milik pemerintah tersebut. Dengan tema "Mei Penuh Kenangan", setiap mahasiswa peserta yang merupakan tingkat satu sarjana diajak untuk kembali mengenang cerita dan pengalamannya sebelum menjelang naik ke tingkat dua dan lulus dari asrama Bidik Misi.

Acara ini dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama diisi dengan pemaparan materi secara terpusat oleh dua pembicara, yaitu oleh Brian Yuliarto selaku pimpinan Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung dan Agung Wiyono selaku dosen dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB. Sedangkan sesi selanjutnya merupakan acara keakraban yang berwujud makan malam bersama dengan diiringi penampilan dari para tutor dan mahasiswa 2014 yang dipilih secara acak.

Selain pembinaan terpusat, para mahasiswa juga menerima bentuk bimbingan lain seperti matrikulasi yang diterima pada pertengahan Juni hingga Juli tahun lalu. Ada pula pembinaan asrama yang dilakukan tiap minggu di asrama masing-masing yang dapat berupa apel, kegiatan kebersihan bersama, dan pengabdian masyarakat yang dibimbing oleh tutor pembina maupun tutor teknis.

Selaku ketua acara, Maulana Haqiqi (Teknik Pertambangan 2013) menjelaskan bahwa pembinaan ini bersifat vital mengingat status peserta adalah penerima beasiswa yang merupakan salah satu pihak yang dibiayai oleh rakyat, sehingga penting bagi mereka untuk mendapatkan bekal-bekal agar mampu memberikan kontribusi kembali kepada masyarakat. Salah satu kontribusi yang dapat diberikan adalah dengan menjadi Warga Negara yang baik dan menerapkan ilmunya untuk kesejahteraan masyarakat sebagai bentuk balas budi. Adapun hal itu juga didasari oleh pemaknaan terhadap nilai-nilai kewarganegaraan yang baik seperti disiplin, bertanggung jawab, serta tidak menyalahi aturan yang dikeluarkan oleh negara. Tujuan besar inilah yang hendak diraih oleh seluruh rangkaian pembinaan yang selama ini dijalani oleh mahasiswa.

Senada dengan hal tesebut, Agung menambahkan bahwa salah satu karakter warga negara yang baik adalah memiliki pengetahuan mengenai korupsi sekaligus penanggulanggannya. Dosen yang aktif mengajar dalam jurusan Teknik Sipil tersebut juga menegaskan bahwa hal tersebut harus dimanifestasikan untuk mempersiapkan mahasiswa terjun dalam berbagai organisasi kemahasiswaan selepas TPB, seperti Himpunan dan berbagai jenis organisasi lainnya. Selain itu ada juga materi mengenai kekeluargaan yang disampaikan Brian Yuliarto. Menurut dosen yang aktif dalam riset Nanoteknologi dan sangat dikenal ramah oleh berbagai kalangan mahasiswa tersebut, kekeluargaan pada asrama seyogyanya tidak akan berakhir walaupun mereka sudah tidak akan tinggal pada satu asrama lagi.


Oleh: Agastya Bagaskara (ITB Journalist Apprentice 2015)