Peneliti ITB Prediksi Penyebaran COVID-19 di Kota Bandung dengan Deteksi Virus di Air Limbah

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Dosen peneliti di Institut Teknologi Bandung melakukan riset pendeteksian COVID-19 menggunakan Wasted-water-based epidemiology (WBE) di Kota Bandung. Hasil riset menunjukkan, kasus COVID-19 di Kota Bandung lebih tinggi daripada hasil uji klinis yang hanya berdasarkan pada orang bergejala.

Riset ini merupakan hasil kerja sama dengan Hokkaido University dan University of Yamanashi. Pada Jumat (19/8/2022) hasil dari penelitian tersebut dipaparkan oleh Dr. Ahmad Soleh Setiyawan dari ITB dan Aulia F. Rahmani, M.Eng., dari ITB serta University of Yamanashi. Pendanaan dari riset ini juga dibantu oleh The Hitachi Global Foundation. Penelitian di Indonesia termasuk dalam kerja sama e-Asia Joint Research Program.

Peneliti yang dilakukan oleh Ahmad dan Aulia adalah mencari dinamika angka dari infeksi COVID-19 di Kota Bandung yang terdiri dari orang yang bergejala maupun tidak bergejala dengan menggunakan WBE. WBE merupakan pendekatan epidemiologi terbaru untuk peringatan dini wabah penyakit dengan mendeteksi keberadaan virus dari air limbah. Metode yang digunakan mirip dengan metode yang digunakan di Jepang.

Sampel didapatkan dari sistem sentral dan sistem komunal. Sistem sentral yang dibangun sejak 1992 akan menampung limbah dari 400.000 orang dengan kapasitas 243.000 m3/hari sehingga dapat menampung 58% atau lebih air limbah di Bandung. Sistem komunal merupakan sistem yang baru dibangun 2019 untuk menampung limbah air 280 orang dengan kapasitas 28,8 m3/hari.

Hasil dari uji dengan WBE memperlihatkan kasus COVID-19 lebih tinggi daripada hasil uji klinis yang hanya dilakukan kepada orang bergejala. Rasio dari deteksinya adalah 83% dengan puncak kasus Agustus 2021 dan Februari 2022 sesuai dengan kasus laporan pemerintah. Sekuensing dari uji juga dapat memberitahu keadaan mutasi virus di air limbah. Salah satu contohnya adalah variasi lokasi mutasi L452R di varian Delta dan E484A di varian Omicron. Bahkan deteksi varian Omicron juga sudah ditemukan di air limbah sebelum kasus pertama di Desember 2021.

Melalui riset ini, uji WBE dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan virus seperti SARS-CoV-2 beserta mutasi di suatu kota seperti Bandung. Hasil dari deteksi juga menunjukkan variasi dominan yang sesuai dengan data orang bergejala. Sehingga WBE sangat berpotensi digunakan sebagai pemantauan wabah di pembuangan limbah agar dapat memberikan peringatan pada pemerintah dan masyarakat.

Reporter: Alvina Putri Nabilah (Biologi, 2019)